Rabu, 30 November 2011

Penentuan kadar Fe.

PEMERIKSAAN BESI (Fe)Metode : SpektrofotometriDasar teori : Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempatdibumi, pada setiap lapisan geologis dan semua badan air pada umumnya besi yang ada dalam air dapatdapat bersifat :1.Terlarut sebagai Fe2+ (fero) atau Fe3+ (feri)2.Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1 mm ) atau lebih besar, seperti Fe2O3, FeO,FeOOH, Fe(OH)3 dsb 3. Tergabung dengan zat organik atau zat padat yang inorganik pada jarang diberi kadar Felebih besar dari 1 mg/l, tetapi didalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi , konsentrasi Fe yangtinggi ini dapat dirasakan dan menodai kain dan perkakas dapur. Pada air yang tidak mengandungoksigen seperti seringkali pada air tanah, besi berada sebagai Fe2+ yang cukup dapat terlarut sedangkanpada air sungai yang mengalir dan terjadi aerasi Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+ ini sulit larut pada pH 6sampai 8 (kelarutannya dibawah beberapa mg/l) bahkan dapat menjadi ferihidroksida FeOH3 atau salahsatu jenis oksida yang merupakan zat padat dan bisa mengendap. Demikian dalam air sungai, besiberada sebagai Fe2+, Fe3+ terlarut dan Fe3+ dan bentuk senyawa organis berupa koloidal. Prinsippemeriksaan : Fe 2+ dioksidasi menjadi Fe 3+ dengan KMn04 suasana asam kemudian direaksikandengan ion Rhodanida ( CNS ) sehingga terbentuk FeCNS yang berwarna merah coklat. Warna yangterbentuk diukur dengan Spektrofotometer dengan 450 nm. ALAT DAN BAHAN : Spektrofotometer
š
 Erlenmenyer 250 ml.
š
Gelas ukur 100 ml.
š
Pipet ukur 5 / 10 ml.
š
Pipet tetes.
š
H2S04 4 N.
š
KMn040,1 N
š
KCNS 20 %
š
CARA KERJA 1.Ambil 50 ml sampel dimasukkan dalam erlenmenyer 250 ml.2.Tambahkan 2 ml H2S04 4 N dan KMn04 0,1 N tetes sampai warna rose. 3.Tambahkan 2 ml KCNS 20 %,dikocok sampai homogen. 4.Dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 450 nm BatasSyarat Fe untuk air minum : 0,3 mg/l (Kepmenkes RI 907/Menkes/SK/VII/2002 Batas Syarat Fe untuk airbersih : 1,0 mg/l (Permenkes RI 416/Menkes/PER/IX/1990 PEMERIKSAAN OKSIGEN TERLARUT (DO)Tujuan : Untuk mengetahui kadar DO pada suatu sampel Prinsip kerja : Oksigen didalam contohmengoksidasi MnSO4 dalam suasana basa sehingga terjadi endapan MnO2 dan dengan penambahanH2SO4 dan KI akan dibebaskan Iodium yang ekivalen dengan oksigen terlarut. Iodium yang terbentukdititrasi dengan Na Thiosulfat. Warna larutan mula-mula coklat tua kemudian menjadi lebih mudasampai kuning muda kemudian ditambah amylum sehingga timbul warna biru dan dititrasi kembalisampai warna biru hilang. Cara Kerja: 1. Botol oksigen yang telah di ukur volumenya di isi dengan sampelsampai penuh,lalu di tutup. 2. Ditambah 0,2 ml atau 14 tetes H2SO4 pekat, KMNO4 0,1N tetes demitetes sampai warna rose stabil ( dengan setiap penambahan di gojok bolak-balik ) kemudian ditambahasam oksalat 0,1 N tetes demi tetes sampai warna tepat hilang . 3. Ditambah 2 ml MnSO4 dan 3mlpereaksi oksigen. 4. Diamkan sebentar bila endapan berwarna putih berarti oksigen terlarut tidak ada (tidak perlu dilanjutkan.) dan bila endapan berwarna kuning coklat berarti DO ada dan pemeriksaandilanjutkan.Hitung volume cairan yang tumpah ( X ). 5. Ditambah 2 ml H2SO4 pekat, gojok bolak-balikhingga endapan larut 6. Diambil (200 + X) ml dengan gelas ukur, dimasukkan ke dalam erlemenyer 500ml. 7. Dititrasi denngan Na Thiosulfat 0,025 N sampai warna kuning muda, kemudian ditambah 1-2 mlamylum dan titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat hilang Koreksi volume cairan yang tumpah ( X ) :X = 200 ( V - I ) V-P P: Jumlah volume pereaksi yg ditambahkan V : Volume botol oksigen Perhitungan:
 
DO (mg/l) = 1000 x volume titrasi x F Na Thiosulfat x N Na Thiosulfat x 8(BE oksigen ) 200 PEMERIKSAANpH Dasar teori : pH merupakan istilah untuk menyatakan kekuatan asam / basa dari suatu larutan,digunakan untuk menyatakan kadar ion hidrogen / aktivitas ion hidrogen. Penentuan pH sangat pentinguntuk setiap kegiatan sanitasi. Pada penyediaan air, pH merupakan talitor yang penting dalam proseskoagulasi desinfeksi pelunakan air dan pengawasan korosi. Pada proses pengolahan air limbah yangmemerlukan proses biologis, pH harus dijaga supaya sesuai dengan jasad yang dipergunakan juga proseskimia yang dipergunakan untuk koagulasi, menghilangkan air dari lumpur / sludge, mengoksidasi bahantertentu pH harus diperhatikan. Asam dan basa dapat dikenal dari perbedaannya dalam hal rasa danterhadap suatu bahan / indikator. Skala PH dinyatakan dari 0 14, dengan pH 7 menunjukan keadaanyang mutlak netral. Kadar asam bertambah mengakibatkan nilai pH menurun, sedangkan kadar basameningkat akan menaikan nilai pH. PENGUKURAN pH: 1.Secara Colorimetri 2.Dengan pH meter3.Menggunakan pH paper 1.Secara Colorimetri Berbagai jenis indikator untuk menentukan pH. Supayamenunjukkan hasil yang sebenarnya, indikator ini harus menunjukkan perubahan warna pada daerah pHsatu unit. Cara penentuan pH secara colorimetri akan memberikan hasil yang dapat dipercaya apabila jernih,tidak berwarna dan kadar garamnya tidak terlalu tinggi. ALAT DAN BAHAN : Komparator
š
PhenolRed
š
CARA KERJA : 1. Bilas cuvet dengan air sampel 2. Isi kedua cuvet dengan air sampel sampai tandatera 3. Tambah 5 tetes Phenol Red pada salah satu cuvet 4. Dicampur hingga homogen dengan caradibalik 5. Bandingkan dengan warna standart 2.Dengan pH meter Pada alat pH meter terdapat gabunganelektroda gelas hidrogen sebagai baku primer dengan elektroda kalomel yang akan menghasilkanperubahan tegangan pada suhu 25º C setiap satu satuan pH. Elektroda gelas relatif bebas dari gangguangangguan warna , kekeruhan , zat tersuspensi ,oksidator, reduktor dan kadar garam yang tinggi. CARAKERJA : 1. Bilas elektroda dengan aquadest 2. Celupkan kedalam contoh yng akan diperiksa 3. Catat nilaipH. 3.Menggunakan pH paper CARA KERJA: 1. Ambil satu universal indikator. 2. Dicelupkan dalam airsample 3. Dibandingkan dengan warna standrat. 4. Catat nilai pH YARTEST TUJUAN : Untuk mengetahuimacam, dosis, lama pengadukan yang dibutuhkan oleh bahan koagulan dalam proses pengolahan airALAT DAN BAHAN : Floculator
š
Mortarmortir
š
Beaker glas 500 ml 6 buah
š
Gelas ukur
š
Tawas
š
 CARA KERJA : 1. Siapkan alat dan bahan 2. Timbang tawas yang telah digerus dengan berat yang berbeda( 0,1- 0,5 gr) 3. Isi masing masing beaker glass dengan sample sebanyak 1 liter 4. Masukan tawasyang telah ditimbang ke dalam beaker glass ( 1 5 ) dan beri tanda 5. Di aduk cepat selama 5 menitdengan kecepatan 150 158 rpm 6. Di aduk lambat selama 3 menit dengan kecepatan 30 38 rpm 7.Diamkan selama 15 menit. 8. Amati beaker glass dan pilih dengan pertimbangan endapan / gumpalanterbanyak, dosis tawas minimum, larutan paling jernih PENGATURAN pH TUJUAN : Untuk mengetahuikebutuhan kapur pada penjernihan air dalam pengolahan air sederhana, pH air akan turun setelahditambah tawas. Penurunan pH dapat di atur dengan memberi kapur. ALAT DAN BAHAN : Beaker glass500 ml 6 buah
š
Timbangan
š
Flokulator
š
Tawas
š
Kapur
š
CARA KERJA : 1. Isi masing-masing bekerglass dengan air sample sebanyak 1 liter 2. Tambahkan tawas sesuai percobaan Yartest 3. Tambahkankapur 0,05- 0,25 gr pada beker glas no 1-5 4. Aduk cepat selama 5 menit dengan kecepatan 150 - 158rpm 5. Aduk lambat selama 3 menit dengan kecepatan 30 - 38 rpm 6. Diamkan selama 15 menit danukur pH masing-masing beaker glass 7. Pilih pH yang mendekati pH air yang memenuhi syarat kesehatan(6,5 -7,2) PEMERIKSAAN SUHU / TEMPERATUR METODE: PEMUAIAN PRINSIP : Air raksa / alkohol yang dipergunakan sebagai bahan pengisi termometer akan memuai atau menyusut sesuai dengan temperatur
 
air, sehingga temperatur air dapat di baca pada skala termometer dengan derajat celsius. PERALATAN:Termometer air raksa dengan skala pembacaan 0,1 º C. Cara Kerja: 1. Termometer dicelupkan ke dalamcontoh ( tidak boleh menyentuh tabung air) 2. Lihat pada skala hasil. 3. Catat nilai temperatur dalam º CPEMERIKSAAN CHLOR / Cl2 METODE: Colorimetri ALAT DAN BAHAN: Komparator
š
DPD ( N,N diethyl p-phenylenediamine )
š
CARA KERJA: 1. Bilas cuvet dengan air sampel 2. Isi kedua cuvet dengan airsampel sampai tanda tera 3. Tambah 1tablet DPD chlorine pada salah satu cuvet 4. Dicampur hinggahomogen dengan cara dibalik 5. Bandingkan dengan warna standart PENENTUAN CL2 DALAM KAPORITMetode:Colorimetri TUJUAN : Untuk mengetahui kadar chlor dalam kaporit (porsentase Kaporit) ALATDAN BAHAN : Botol coklat 1 L
š
Komparator
š
Kaporit
š
Aquadest
š
CARA KERJA : 1. Ukur 1 lt aquadestdimasukkan botol coklat 1 L. 2. Tambahkan 1 ml larutan kaporit 1:1 3. Kemudian aduk dan periksachornya dengan komparator. HASIL KERJA Mis.Sisa chlor : 0,4 ppm
¾
Kadar kaporit : 40 %.
¾
DAYASERGAP CLOR Dasar Teori : Bermacam-macam zat kimia seperti ozon (O3), chlor ( Cl ), chor klorida ( ClO)dan proses fisik seperti penyinaran dengan UV, pemanasan dan lain-lain, digunakan untuk desinfeksi air.Bermacam-macam zat kimia tersebut diatas, chlor adalah zat yang sering dipakai karena harganyamurah dan masih mempunyai daya desinfeksi sampai beberapa jam setelah Selain dapat membasmibakteri dan mikroorganisme seperti amuba, ganggang dll chlor dapat mengoksidasi ion-ion logam danmemecah molekul organisme seperti warna. Selamaproses tersebut chlor sendiri direduksi sampaimenjadi klorida yang tidak mempunyai daya desinfeksi. Disamping ini chlor juga bereaksi denganamoniak. TUJUAN : Untuk mengetahui jumlah chlor yang dibutuhkan dalam pengolahan air. ALAT DANBAHAN : Botol coklat 1 L.
š
Pipet ukur
š
Komparator
š
Timbangan
š
Kaporit
š
Aquadest
š
Beakerglass 50 ml
š
CARA KERJA : 1. Siapkan botol coklat 1 L, kemudian diisi dengan sample. 2. Tambahkanlarutan kaporit 1:1( 1-4 ml ), di aduk hingga tercampur. 3. Periksa sisa chlornya. ( min 0,3 ppm ) 4.Kemudian tiap 10 menit diperiksa sisa chlornya sampai di dapatkan sisa chlor yang tetap/konstan.PERHITUNGAN : Daya sergap chlor = jumlah kaporit yang dibutuhkan sisa chlor konstan. PEMERIKSAANBOD (KEBUTUHAN BIOLOGI AKAN OKSIGEN) Dasar teori : Kebutuhan Oksigen dalam air disampingtergantung atas kontaknya dengan udara sekitar, juga sangat tergantung oleh organisme organismeyang hidup dan bahan- bahan kimia ( terutama zat- zat reduktor ) yang tergantung didalam air tersebut.Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atauindustri dan untuk mendesain sistem-sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut.Penguraian zat organis adalah peristiwa alamiah apabila suatu badan air dicemari oleh zat organik,bakteri dapat menghabiskan oksigen yang terlarut dalam air selama proses oksidasi tersebut sehinggadapat mengaibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan keadaan menjadi anaerobik serta menimbulkanbau busuk pada air. Jenis bakteri yang mampu mengoksidasi zat organik yang berasal dari sisa tanamandan air buangan penduduk, pada umumnya disetiap air dalam jumlah bakteri ini tidak banyak di air jernih dan air buangan industri yang mengandung zat organis. Pada kasus ini pasti perlu ditambah benihbakteri untuk oksidasi atau penguraian zat organis yang khas terutama pada beberapa jenis air buanganindustri yang mengandung fenol, detergen, minyak dsb. Bakteri harus diberiken waktu untukpenyesuaian atau adaptasi beberapa hari melalui kontak dengan air buangan tersebut sebelumdigunakan sebagai benih pada analisa BOD air sebaliknya beberapa zat organis maupun inorganis dapatbersifat racun terhadap bakteri misal sianida, tembaga, dsb dan harus dikurangi sampai batas yangdiinginkan derajat racun ini juga dapat diperkirakan melalui analisa BOD. Prinsip Pemeriksaan : Pada
 
pemeriksaan BOD ini didasarkan atas penurunan kadar oksigen dalam jangka waktu dan suhu tertentu ,untuk itu perlu dilakukan pengukuran kadar oksigen terlarut segera dan DO setelah inkubasi. Inkubasidilakukan selama 5 hari pada suhu 20 ºC atau selama 3 hari pada suhu ruangan. Apabila kebutuhanoksigen oleh mikroorganisme dalam air selama inkubasi tersebut diperkirakan tidak cukup, maka perlupenambahan oksigen dari luar ( dilakukan pengenceran dengan aquadest yang mengandung bahan-bahan makanan mikroorganisme dan mengandung oksigen yang tinggi ). TUJUAN : Untuk mengetahuibesarnya kadar kebutuhan oksigen biologis (BOD) dalam air ALAT DAN BAHAN : Incubator
š
Peralatandan bahan seperti untuk pemeriksaan DO
š
Air pengencer
š
CARA KERJA : 1. Dilakukan pemeriksaan DOsegera air sampel. 2. Berdasarkan pemeriksaan DO dilakukan pengenceran dengan tingkat pengeceransebagai berikut: Kadar DO segera Tingkat Pengenceran Lebih dari 8,0 tanpa pengenceran 6,0 - 8,0 2 5 x5,0 - 6,0 5 10 x 3,0 5,0 10 15 x 1,0 3,0 15 20 x 0,1 1,0 20 - 25 x 0,0 0,1 25, 30, 50, 100 x Bilahasil DO segera 0,0 mg/l pengenceran dapat dilakukan lebih dari 100 x 3.Disiapkan 5 botol oksigendiukur volumenya. 4.Membuat air campuran dengan cara sampel diencerkan dengan air pengecer(sesuai dengan ting kat pengenceran diatas ) 5.Botol I dan II diisi air pengencer, botol III, IV dan V di isiair campuran. 6.Botol I dan III diperiksa DO segera, sedangkan botol II, IV dan V diincubasi selama 5 harisuhu 20 º C , setelah 5 hari ditentukan DO nya. PERHITUNGAN : BOD5.20 ( mg/l ) = ( DO air campuransegera DO air campuran setelah diincubasi ) x pengenceran Depletasi: Untuk mengetahui sesuaitidaknya pengenceran Pengenceran sesuai , depletasi antara 20 80 % Depletasi = ( DO air campuransegera DO air campuran setelah diincubasi ) X 100 % DO air pengencer rata rata PEMERIKSAAN COD(KEBUTUHAN KIMIAWI AKAN OKSIGEN) Metode:Titrimetri Dasar teori : COD adalah Oksigen yangdibutuhkan untuk oksidasi oleh bahan bahan kimia reduktor /terutama zat organik.Pemeriksaan CODharus segera,terutama untuk contoh yang tidak stabil.Penangguhan pemeriksaan dapat dilakukandengan pengawetan H¬2SO4 sampai pH 2 (0,8 ml H2SO4 pekat/1lt contoh). Untuk COD tinggi yangmelebihi 200 mg/l dilakukan pengenceran terlebih dahulu. Angka COD merupakan ukuran bagipencemaran air oleh zat-zat organis secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses biologis, danmengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air. Tidak semua zat-zat organis dalam air buanganmaupun air permukaan dapat dioksidasikan melalui reaksi COD. Adapun zat-zat yang dapat dioksidasioleh tes COD adalah : 1. Zat organik yang biodegradable (protein, gula dsb) 2. Selulosa 3. N Organis yangbiodegradable 4. N Organis yang non biodegradable 5. Hidrokarbon Aromatik Prinsip pemeriksaan :Metode titrimetri ini didasarkan atas pengoksidasian zat organik oleh Kalium dikromat dalam suasanapanas,asm kuat dan Ag2SO4 sebagai katalisator,kemudian kelebihan K2Cr2O7 dititrasi denganFe(NH4)2SO4,indikator Feroin yang dalam keadaan bebas berwarna biru hijau,sedang dalam keadaanterikat secara komplek dengan ion Fe berwarna coklat kemerahan. TUJUAN : Untuk mengetahuibanyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan zat kimia dalam air yang sesuai dengan syaratkesehatan ALAT DAN BAHAN : COD reaktor
š
Buret
š
Pipet
š
Tabung COD
š
H2SO4 pro COD :1gramAg2SO4 ditambah 100ml H2SO4 pekat
š
K2Cr207 0,025 N :1,2250gram K2Cr2O7 dilarutkan dalam 1ltaquadest.
š
Fe (NH4)2 SO4 0,025 N:9,75 gram Fe(NH4)2
š
SO4.6 H2O ditambah 20 ml H2SO4pekat.Didinginkan dan ditambah aquadest sampai 1lt . HgSO4
š
Penentuan Faktor Fe(NH4)2SO4: 10 mltK2Cr2O7 0,025 N + 10 mlt aquadest
š
+1ml H2SO4pekat.Dinginkan.Titrasi dengan Fe(NH4)2SO4indikator Feroin. CARA KERJA : 1. Siapkan dua tabung reaksi, tabung yang satu diisi 2 ml aquadest danyang satu diisi sampel 2 ml 2. Semua ditambah 1 ml K2Cr207 0,025 N, 3 ml H2SO4 pro COD 3. Ditambah
 
±
100 mg HgSO4. kemudian di kocok 4. Panaskan pada COD reaktor
±
2 jam atau min 30 menit 5. Titrasidengan Fe (NH4)2 SO4 0,025 N dengan indikator Feroin (dari biru kehijauan sampai coklat kemerahan.PERHITUNGAN: COD = { (ml t.B- ml t.S) x N x f }x ½ x16x1000mg/l Volume sampel PEMERIKSAAN CHROM(Cr) Metode:Spektrofotometri PRINSIP PEMERIKSAAN : Ion Chrom dalam suasana asam dan panasdioksidasi oleh permanganat menjadi krom heksavalen. Krom heksavalen bereaksi dengan defenilkarbasit membentuk senyawa yang berwarna ungu kemerahan. Warna yang terbentuk diukurserapannya pada spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm ALAT DAN BAHAN :Spektrofotometri
š
Gelas ukur
š
Beaker glass
š
Pipet
š
Erlenmeyer
š
H2SO4 4N
š
KMNO4 0,1 N
š
 Asam oksalat
š
Larutan Dipenil Karbasid:0,25 gram 1,5 Dipenilkarbasid dilarutkan
š
dalam 50 ml Aceton.CARA KERJA : Krom total 1. Ambil 50 ml sampel dimasukan dalam elemenyer 2. Ditambahkan 2 mlH2SO4 4N, KMnO4 0,1 N tetes demi tetes sampai warna merah muda 3. Dipanaskan sampai mendidih 4.Ditambah asam oksalat 0,1 N sampai warna merah muda hilang 5. Dinginkan tambah 2,5 ml larutandipenil karbasid 6. Baca pada sprektrofotometer dengan 540 nm Krom heksavalen 1. Ambil 50 mlsampel dimasukan dalam erlenmenyer 2. Ditambah 2 ml H2SO4 4 N 3. Dipanaskan sampai mendidih 4.Dinginkan, tambah 2,5 ml larutan dipenilkarbasid 5. Baca pada sprektofotometer dengan 540 mPEMERIKSAAN SULFIDA (H2S) Metode:Spektrofotometri PRINSIP PEMERIKSAAN Pada kondisi yangsesuai ion Sulfida bereaksi dengan Para Amino Dimetil Amin dan FeCl3 membentuk senyawa yangberwarna biru metilen.Warna yang terbentuk diukur serapannya secara Spektrofotometri pada 670nm. ALAT DAN BAHAN : Tabung reaksi dan rak
š
Pipet ukur
š
Becker glass
š
Gelas ukur
š
ReagenAmino Asam Sulfat: 12 gram N,N Dimethyl 1,4 Penylinediamine
š
dilarutkan dalam campuran dinginH2SO4 pekat 50 ml dan 30 ml aquadest.25 ml larutan tsb diencerkan dengan H2SO4 1:1 sampai 1lt .Larutan FeCl3: 100gram FeCl3.6H2O dilarutkan 100ml aquadest
š
CARA KERJA : 1. Ambil 2 tabung reaksi,masing-masing di isi sampel 7,5 ml 2. Tabung reaksi I di tambah 0,5 ml amino asam sulfat 3. Tabungreaksi II ditambah 0,5 ml H2SO4 1:1digunakan sebagai blanko 4. Tambah masing-masing tabung dengan0,1ml FeCl3 / 2 tetes 5. Tutup tabung dengan ibu jari, kocok perlahan dengan membalikan tabung,tunggu selama 3 15 menit 6. Di baca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 670 nmPEMERIKSAAN PHENOL Metode: Spektrofotometri PRINSIP PEMERIKSAAN : Phenol dengan 4 aminoantipirin dan K3 Fe (CN)6 pada PH 7-9 (dengan penambahan NH4OH dan NH4Cl) membentuk warnakuning tua sampai kecoklatan,warna yang terbentuk diukur serapannya secara spectrofotometer pada 500 nm. ALAT DAN BAHAN : Erlenmeyer / tabung nessler.
š
Gelas ukur
š
NH4Cl 5 %
š
K3Fe (CN) 6 8%.
š
NH4 OH pekat.
š
Amino antipirin 2 %
š
Spektrofotometer
š
Pipet ukur.
š
CARA KERJA :1.Disiapkan 2 erlenmeyer / tabung nessler. 2 Satu di isi 50 ml aquadest sebagai blanko, satunya di isi 50ml sampel. 3.Keduanya ditambah 1 ml NH4 Cl 5 % ditambah 2 tetes NH4OH pekat 4.Ditambah 1mlaminoantipirin dan 1 ml K3 Fe (CN)6. 5.Diamkan 5 10 menit. Baca pada spektrofotometer 500 nm.PEMERIKSAAN AMMONIAK Metode: Spektrofotometri PRINSIP PEMERIKSAAN Ion ammonium dalamsuasana basa bereaksi dengan pereaksi Nessler membentuk senyawa kompleks yang berwarna kuningsampai coklat. Intensitas warna yang terjadi di ukur pada spektrofotometer dengan panjang gelombang420 nm. ALAT DAN BAHAN : Spektrofoto meter.
š
Erlenmeyer.
š
Pipet ukur.
š
Pereaksi garamSeignette:50 gram KNaC4H4O6.4H2O dilarutkan dalam 100
š
ml aquadest Pereaksi Nessler: a).Larutkan100 gram HgI2 dan 70 gram KI dalam 100
š
ml aquadest b).160 gram NaOH larutkan dalam 500 mlcampur dengan larutan a dan ditambah aquadest sampai 1lt. CARA KERJA 1.25 ml sample dimasukkan
 
dalam Erlenmeyer. 2.Ditambah 1 2 tetes pereaksi garam seignette. 3.Kemudian ditambah 0,5 mlpereaksi nessler. 4.Kocok dan biarkan selama 10 menit. 5.Di baca pada spektrofotometer 420 nm.PEMERIKSAAN NITRIT / NO2 Metode:Spektrofotometri Dasar Teori : Nitrat adalah bentuk nitrogen yangeroksidasi, dengan tingkat oksidasi masing-masing +3 dan +5. Nitrit biasanya tidak bertahan lama danmerupakan keadaan sementara proses oksidasi antara amoniak dengan nitrat. Dapat terjadi padainstalasi pengolahan air buangan. Air sungai, sistem drainase dsb. Nitrit yang ditemui pada air minumdapat berasal dari bahan inhibitor korosi yang dipakai di pabrik yang mendapatkan air dari sistem PAM.Nitrit sendiri membahayakan kesehatan karena dapat bereaksi dengan Hb dalam darah, sehingga darahtersebut tidak dapat mengikat oksigen lagi. Disamping itu nitrit juga menimbulkan nitrosamin pada airbuangan yang tertentu dimana nitrosamin tersebut dapat menyebabkan kanker. Tujuan : Untukmengetahui besarnya kadar Nitrit (NO2-) yang terlarut dalam air Prinsip pemeriksaan Nitrit iniberdasarkan atas pembentukan warna merah dari reaksi antara Nitrit dengan Asam Sulfanilat dan N-(1-Napthyl) ethylene diamine dihidroklorida pada pH 2,0-2,5. Warna yang terbentuk diukur serapannyapada Spektrofotometer 540 nm.Pemeriksaan Nitrit dapat ditunda dengan menambahkan bahanpengawet Toluol atau Chloroform 1ml/l air dan disimpan dalam suhu 4ºC. ALAT DAN BAHAN :Spektrofotometer
š
Erlenmeyer 100 ml
š
Pipet ukur
š
Sulfanilamida : 5 gram sulfamida dilarutkan 50ml Hcl pekat dan 300 ml
š
aquadest, diencerkan sampai 500 ml dengan aquadest N- (1-Nafrit) etilendihidrochlorida : 500 mgr
š
di larutkan dalam 500 ml aquadest CARA KERJA : 1. Disiapkan 2 erlemeyer100 ml 2. Satu diisi sample 25 ml dan satunya 25 ml aquadest 3. Masing-masing ditambah 0,5 mlsulfanilamida dikocok dibiarkan bereaksi 5-8 menit 4. Ukur serapan warnanya dengan spectrofotometerpada panjang gelombang 540 nm PEMERIKSAAN PHOSPAT (PO4) Metode:Spektrofotometri PRINSIPPEMERIKSAAN: Phosphat dalam bentuk Poliphosphat, Organikphosphat dalam air dipanaskan sehinggaberubah menjadi Ortophosphat.Ortophosphat dalam suasana asam bereaksi dengan Amoniummolybdatmembentuk warna biru.Warna yang terbentuk diukur serapannya pada 610 nm. ALAT DAN BAHAN :Erlemeyer 250 ml
š
Pipet tetes
š
Pipet ukur
š
H2SO4
š
4N K2S2O8
š
Sn Cl2 5 %
š
Ammoniummolibdat 25%
š
CARA KERJA : 1. Sample 50 ml dimasukan dalam Erlenmeyer 250 ml 2. Ditambahditambah 1 ml H2SO4 4N dan tambah 100 mg K2S2O8 3. Dipanaskan sampai dengan 1/3 nya kemudiandinginkan ditambah aquadest sampai 50 ml 4. Ditambah 2 tetes Sn Cl2 5 % 5. Ditambah 2 ml Ammoniumsulfat 25 % diamkan 10-15 menit dibaca pada spektrofotometer panjang gelombang 610 nmPEMERIKSAAN SULFAT / SO4 Metode : Turbidimetri Tujuan : Untuk mengetahui banyaknya kadar Sulfat(SO4 )2- yang larut dalam air. Dasar teori : Sulfat terdapat pada badan-badan air dengan konsentrasiyang bervariasi antara beberapa harga ribuan miligram/liter. Konsentrasi yang amat tinggi dijumpaidalam air laut yang kaya akan mineral dan badan air yang terkena pengaruh intrusi air laut. Kadar ionsulfat yang cukup tinggi juga dapat dideteksi pada perairan yang sangat tercemar oleh bahan organikdimana terdapat suasana miskin oksigen atau anaerobik. Selain itu limbah cair industri dapat pulamengkontribusi ion sulfat ke badan-badan air. Air buangan di daerah pertambangan juga menyebabkantingginya kadar sulfat dalam air akibat proses oksidasi yang berlangsung Prinsip Kerja :PemeriksaanSulfat metode ini didasarkan atas reaksi antara Sulfat dengan Barium dalam suasana asam akanterbentuk kekeruhan dari Barium Sulfat. Kekeruhan yang terbentuk dibandingkan dengan standartberdasarkan perbandingan secara visual yang biasanya digunakan tabung Nessler. ALAT DAN BAHAN :Tabung Nessler 100 ml
š
Pipet ukur
š
Pipet tetes
š
Gelas ukur
š
Aquadest
š
Buffer Sulfat :
š
50 ml
 
gliserin ditambah campuran dari: 30 ml HCl pekat , 300 ml
š
aquadest, 100 ml etanol 96 % dan 75 grNaCl (NaCl dilarutkan dulu dalam200 ml aquadest ) BaNO3 10 %
š
Larutan Standart Sulfat : 147,9 mgrNa2 SO4 . 0H2O dilarutkan dalam 1 l
š
aquadest ( 1ml setara dengan 0,1 mgr ) CARA KERJA: A.Pembuatan Deret Standart: Disiapkan 10 tabung nessler diisi 100 ml aquadest Tambahkan standartsulfat 1,0,2,0,3,0..s/d 10 ml Masing masing ditambah 2 tetes buffer sulfat dan 2,5 ml BaNO3 10 %Dikocok dengan membalikkan tabung. B. Perlakuan Sampel: Diukur 100 ml sampel dimasukkan dalamtabung nessler Ditambah 2 tetes buffer sulfat dan 2,5 ml BaNO3 10 % Dikocok dengan membalikkantabung. Dibandingkan kekeruhan yang terjadi dengan deret standart PERHITUNGAN : Kadar Sulfat : 1000x ml standart x 0,1 mgr / l 100 pH merupakan salah satu faktor yang sangat penting mengingat PH dapatmempengaruhi pertumbuhan mikroba di dalam air sebagian besar mikroba akan tumbuh dengan baikpada PH 6,0 - 8,0 PH juga akan menyebabkan perubahan kimiawi di dalam air. Menurut standart kualitasPH 6,5 9,2. Apabila PH lebih kecil dari pada 6,5 atau lebih besar dari pada 9,2 maka akan menyebabkankorosifitas pada pipa pipa air yang di buat dari logam dan dapat mengakibatkan beberapa senyawakimia berubah menjadi racun yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Penurunan PH dapat di aturdengan cara memberi kapur. SUHU Temperatur air akan mempengaruhi kesukaan konsumen terhadapair tersebut. Temperatur yang di harapkan adalah antara 15 0C . Penyimpangan terhadap ketetapantersebut akan mengakibatkan : Air tersebut tidak di sukai
š
oleh konsumen. Meningkatnya daya /tingkat torisitas bahan kimia atau bahan pencemar
š
dalam air.
š
Pertumbuhan mikroba dalam air. 1.YARTEST Sebagian besar air baku penyediaan air bersih di ambil dari air permukaan seperti sungai,danau dan sebagainya. Salah satu langkah penting pengolahan untuk mendapatkan air bersih adalahmenghilangkan kekeruhan dari air baku tersebut. Kekeruhan di sebabkan oleh adanya partikel partikelkecil dan koloid yang berukuran 10 nm sampai 10 um. Di dalam air bersih di harapkan tidak adakekeruhan. Kekeruhan dihilangkan melalui pembubuhan sejenis bahan kimia dengan sifat-sifat tertentuflokulan. Umunya flokulan tersebut adalah tawas, namun dapat pula garam Fe ( III ) atau sesuatupolielelektrolit organis. 2. PENGATURAN PH Dalam pengolahan air sederhana, PH air akan turun setelahditambah tawas. Untuk itu perlu pengaturan PH untuk memperoleh air yang memenuhi syaratkesehatan - Standart kualitas PH dari Dep Kes RI : 6,5 9,2. - Apabila PH lebih kecil atau lebih rendahdari 6,5 maka akan menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air yang dibuat dari logam. - Apabila PHlebih besar atau lebih tinggi dari 9,2 akan menimbulkan hal yang sama dan dapat juga mengakibatkanbeberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang dapat mengganggu kesehatan - Cara penurunanPH Dapat diatur dengan cara memberi kapur. 3. DSC KADAR KAPORIT Penambahan Chlorin pada airbertujuan untuk menjaga supaya syarat-syarat bakteriologis terpenuhi atau untuk memperkirakankeadaan fisik, kimia, rasa dan chlorin yang di butuhkan untuk menghasilkan sisa chlor yang cukup padaair sumber yang memenuhi persyaratan . - Standart kualitas 0,05mg/l merupakan kadar tertinggi yangdiperkenankan. - Pengaruh dari kekurangan chlor adalah . - Pengaruh dari kelebihan chloradalah dapat menyebabkan kanker pada kulit dan alat-alat pernafasan. - Cara menurunkan kelebihanchlor. Dengan penambahan bubuk kaporit, namun terlebih dahulu harus diketahui kadar chlornyasehingga dapat ditentukan dengan tepat jumlah kaporit yang dibutuhkan ( berdasarkan pemeriksaanDSC ). Kadar kaporit dipasaran 60-80 %. 4. KESADAHAN JUMLAH Kesadahan disebabkan karena airmengandung. Mineral dari kation logam bervalensi dua dalam jumlah yang berlebihan. Biasanya yangsering menimbulkan kesadahan adalah kation Ca ++ dan Mg ++ . Kesadahan total adalah kesadahan yang
 
disebabkan oleh Ca ++ dan Mg ++ secara bersama sama. - Standart kualitas menetapkan kesadahantotal 5-10 derajat Jerman. - Apabila kesadahan kurang dari 5 derajat Jerman maka pengaruhnya air akanmenjadi lunak. - Jika lebih dari 10 derajat jerman. Maka akan berpengaruh 1. Mengurangi efektifitassabun . 2. Menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur yang dibuat dari logam. 3. Kemungkinanterjadinya ledakan pada boiler. 4. Pipa-pipa air menjadi tersumbat. 5. Sayur-sayuran menjadi kerasapabila dicuci dengan air yang sadah. ` - Cara menurunkan kesadahan Untuk kesadahan sementara (Karbonat, Bikarbonat ) cukup dengan dipanaskan sedangkan untuk kesadahan tetap menggunakanrexin. 5. Ca / Mg Ca ( Calsium ). Banyaknya Ca dalam air diukur dengan mg/l. - Standart kualitas denganbatas 75-200 mg/l - Apabila kekurangan kalsium atau konsentrasi kurang dari 75 mg/l dapatmenyebabkan penyakit tulang rapuh karena Ca dibutuhkan untuk tulang dan gigi. - Apabila kelebihankalsium atau konsentrasi melebihi 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air - Caramenurunkan kalsium Untuk kesadahan sementara cukup menggunakan pemanasan. Sedangkan untukkesadahan total menggunakan rexin. Magnesium ( Mg ) Banyaknya Mg dalam air juga diukur denganMg/l - Standart kualitas dengan batas 30-150 mg/l - Dalam jumlah kecil mg diperlukan untukpertumbuhan tulang. - Apabila kekurangan Magnesium akan menimbulkan kerapuhan dan kekeroposanpada tulang. - Dan apabila kelebihan Magnesium atau besarnya melebihi 150 mg/l dapat menimbulkanrasa mual. - Cara menurunkanya. Untuk kesadahan sementara cukup menggunakan pemanasan. Untukkesadahan total menggunakan rexin. 6. Karbon dioksida agresif ( Co2 agresif ) Air di alam mengandungkarbon dioksida yang menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi: 1. Co2 bebas yaitu Co2 yang larutdalam air. 2. Co2 didalam keseimbangan. 3. Co2 agresif yaitu Co2 yang dapat merusak bangunanperpipaan. Di dalam standart kualitas ditetapkan bahwa air yang digunakan harus tidak mengandungCo2 agresif. Penyimpangan terhadap standart tersebut akan menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa airyang dibuat dari logam. 7. Fe ( besi ) Dalam jumlah kecil zat besi dibutuhkan oleh tubuh untukpembentukan sel-sel darah merah - Standart kualitas ditetapkan : kandungan besi dalam air 0,1 1,0 mgper liter. - Kekurangan zat besi akan menimbulkan penyakit animea (kekurangan sel-sel darah merah). -Kelebihan zat besi di dalam air akan menimbulkan gangguan kesehatan. Penyimpangan terhadapkualitas ini akan menyebabkan. Rasa tidak enak di dalam air pada konsentrasi lebih dari 2 mg/l.
¾
 Menimbulkan noda-noda pada alat dan bahan-bahan yang berwarna putih
¾
apabila konsentrasi 1 mg/l.Menimbulkan bau dan warna di dalam air.
¾
Cara penurunan zat besi ( Fe ) Dengan menggunakan aerasiKonversi dengan menggunakan oksidator . (oksigen di udara, chlor,
¾
KMnO4, C10 2 ) Subtitusi denganpenukaran ion ( Resin Natrium, hidrogen, teolit )
¾
8. Mn ( mangan ) Tubuh manusia membutuhkanmangan rat-rata 10 mg/L sehari yang dapat dipenuhi dari makanan. Tapi mangan bersifat toxis terhadapalat pernafasan Standart kualitas menetapkan ; kandungan mangan di dalam air 0,05
¾
0,5 mg/LKekurangan Mn (Mangan) dapat menimbulkan kekurangan jumlah sel darah
¾
merah yang diperlukanoleh tubuh manusia Penyimpangan terhadap standart ini dapat menyebabkan hal-hal sebagai
¾
berikut ;1. Pada konsentrasi lebih dari 0,5 mg/L menimbulkan rasa yang aneh pada minuman, menimbulkannoda kecoklatan-coklatan pada pakaian 2. Bau pada minuman Cara penurunan Mn (Mangan)
¾
1.Konversi dengan menggunakan oksidator 2. Substitusi dengan penukaran ion 9. Zat Organik Adanya zatorganik di dalam air, disebabkan karena air buangan dari rumah tangga, industri, kegiatan pertanian danpertambangan Zat organik dalam air dapat ditentukan dengan mengukur angka permanganat (KMn04)Standart kualitas ; ditentukan maximal angka pemanganatnya 10 mg/L
¾
Kekurangan zat organik
¾
Bila
 
dialirkan ke lahan pertanian maka tanah itu tidak akan subur Penyimpangan standart kualitas tersebutakan mengakibatkan
¾
Timbulnya bau yang tidak sedap Menyebabkan sakit perut Cara menurunkan zatorganik :
¾
Dengan menghilangkan ion-ion pengganggu seperti ferro, sulfida, nitrit dengan penambahan(KMn04) 0,01 n sampai warna merah sangat muda dalam keadaan dingin dan asam 10. DO Oksigenterlarut merupkan kebutuhan dasar untuk kehidupan tanaman dan hewan di dalam air. Oksigen terlarutdapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air, dimana jumlahnya tidak tetap tergantung dari jumlahtanamannya, dan dari atmosfer (udara) yang masuk kedalam air dengan kecapatan terbatas. Standarkualitas : konsentrasi oksigen terlarut minimal untuk
¾
kehidupan biota tidak boleh kurang dari 6 ppmKonsentrasi oksigen terlarut yang terlalu rendh akan mengakibatkan
¾
ikan-ikan dan binatang air lainnyayang membutuhkan oksigen akan mati Sebaliknya konsentrasi oksigen terlarut yang terlalu tinggi juga
¾
 mengakibatkan proses pengkaratan semakin cepat karena oksigen akan mengikat hidrogen yangmelapisi permukaan lohgam Cara menurunkan DO
¾
Dengan melakukan aerasi 11. BOD BODmenunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memcah ataumengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahanorganik yang sebenarnya, tetpi juga hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkanuntuk mengoksidasi bahn-bahan buangan tersebut. Standart kualitas : Air yang hampir murnimempunyai nilai BOD
¾
kira-kira 1 ppm, dan air yang mempunyai nilai BOD 3 ppm masih dianggap cukupmurni, tetapi kemurnian air diragukan jika nilai BOD nya mencapai 5 ppm Jika onsentrasi oksigenterlarut sudah terlalu rendah, maka
¾
mokroorganisme aerobik tidak dapat hidup dan berkembang biaktetapi sebaliknya mikro organisme yang bersifat anerobik karena tidak adanya oksigen 12. COD CODadalah oksigen yang dibutuhkan untuk oksidasi oleh bahan-bahan kimia reduktor / terutama zat organik.Pemeriksan COD harus segera terutama untuk contoh yang tidak stabil Kekurangan
¾
Tes COD hanyamerupakan suatu analisa yang mengggunakan suatu reaksi oksidasi kimia yang menirukan oksidasibiologis, sehingga merupakan suatu pendekatan saja, karena hal tersebut diatas maka tes COD tidakdapat membedakan antara zat-zat yang sebenarnya tidak teroksidasi dan zat-zat yang teroksidasi secarabiologis Ganguan dapat dihilangkan dengan penambahan meskipun sulfat pada
¾
sampel sebelumpenambahan reagen lainnya. 13. NO2 (Nitrit) Standart kualitas : satuan mg/L dengan bats maximumsebesar 20 mg/L
¾
Kekurangan NO2
¾
(Nitrit) Mengganggu warna reaksi murni Kelebihan NO2
¾
(Nitrit)Dalam jumlah yang besar sangat berpengaruh dalam unsur cenderung tetap menjadi NO2 (Nitrit) yangdapat bereaksi langsung dengan Haemoglobine darah membentuk metahemoglobine yang dapatmenghalangi perjalanan oksigen di dalam tubuh Cara menurunkan NO2
¾
(Nitrit) Dengan penambahanbufer yang mengandung Ag2SO4, asam sulfamik, bufer PH3 untuk mengikat asam organik 14. NH3(Amoniak) Banyaknya amonia didalam air diukur dengan satuan mg/L. bahan sagat berbau yangmenusuk hidung / baunya sangat tajam sehingga tidak boleh sama sekali di dalam air minum 15. TSS /TDS Zat-zat padat yang tersuspensi di dalam air biasanya terdiri dari phyloplankton, zooplankton yanghidup atau mati, lumpur, kotoran, tumbuhan, buangan industri, air limbah. TSS : Total Suspended Solids(TSS) yaitu jumlah berat zat-zat yang tersuspensi dalam volume tertentu di dalam air. Standart kualitasTSS di dalam air minum adalah 500-1500 mg/L apabila lebih dari 1.500mg/L maka akan mengakibatkan :Air tidak enak rasanya
¾
Rasa mual terutama apabila zat padat tersebut berasal dari senyawa
¾
natriumsulfat dan magnesium sulfat Terjadinya cardiac diseases serta toxaemia pada wanita-wanita hamil.
¾
16.Phenolik (Phenol) Standart kualitas : Phenol hanya boleh terdapat dlam air mium dengan kadar 0,001-
 
0,002 mg/L yang apabila bereaksi dengan chlor dapat menimbulkan bau yang tidak enak. 17. PO4 Fosfatterdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organik. Setiapsenyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organismedalam air Standart kualitas PO4 dalam air adalah 0,01 mg P/1
¾
Bila kadar fosfat pada air alam sangatrendah (
¾
< 0,01 mg P/1 ) pertumbuhan tanaman dan ganggang akan terhalang, keadaan ini dinamakanoligotrop Bila kadar fosfat serta nutrien lainya tinggi, pertumbuhan tanaman dan
¾
ganggang tidakterbatas lagi (keadaan eutrop) sehingga tanaman tersebut dapat menghasilkan oksigen dalam sungaiatau klam pada malam hari atau bila tanaman tersebut mati dan dalam keadaan sedang dicerna 18. Cr(Chromium) Standart kualitas : 0,05 mg/L adalah merupakan kadar tertinggi yang diperkenalkan karenasifat racunnya ini dapat menyebabkan kanker pada kulit dan alat-alat pernafasan 19. S (Sulfida) Sulfidaadalah sangat beracun atau berbau busuk oleh karena itu zat ini tidak boleh terdapat dalam air minum.Dalam jumlah besara dalam menimbulkan / memperbesar keasaman air sehingga menyebabkankorosifitas pada pipa-pipa logam. PENGAMBILAN SAMPLE USAP ALAT MAKAN / MASAK TUJUAN Mengetahui tingkat kebersihan alat makan / masak Memantapkan petugas dalam melakukanpengawasan Memberikan data untuk feed back ( umpan balik ) ALAT DAN BAHAN Media transportBactopepton 0,9 % steril Lidi kapas steril Sarung tangan steril / alkohol 70 % Lampu spiritus Gunting, alat tulis Termos es Kertas label, formulir pengambilan contoh CARA PENGAMBILAN Ambilalat makan / masak yang akan diusap sebanyak 4 - 5 buah / kelompok Kenakan sarung tangan steril /basuh tangan sampai siku dengan alkohol 70% Nyalakan lampu spiritus Ambil lidi kapas steril lalumasukkan dalam media transport Keringkan lidi kapas dengan cara menekan ke dinding tabung sampaitidak menetes Sapukan / usapkan lidi kapas pada permukaan alat makan / masak Cangkir / gelas ,permukaan bagian dalam dan luar bagian bibir cangkir
¢
/ gelas setinggi 6 mm diusap mengelilingi bidangpermukaan ( masing-masing alat 3 x usapan Sendok / Garpu, bagian luar dan dalam dari mangkuksendok, bagian luar
¢
dan dalam penusuk garpu ( masing-masing alat 3 x usapan ) Piring, bagianpermukaan dalam tempat makanan secara menyilang
¢
Lidahapikan mulut botol , masukkan lidi kapaske dalam media patahkan tangkai lidi kapas, lidahapikan kembali mulut botol, tutup botol ( setelah 1kelompok alat selesai diusap ) Beri label / kode, kirim ke laboratorium dengan disertai formulirpengambilan contoh C -
r
dan surat pengantar, masukkan termos es ( suhu 0 C )
r
4 PENGAMBILANSAMPLE MAKANAN TUJUAN Mengetahui tingkat kontaminasi makanan yang telah diolah dan siapdisantap Memberikan dorongan kepada pengusaha / karyawan supaya meningkatkan kesehatanpengolahan makanan dan menghindari hal-hal yang dapat memungkinkan terjadinya kontaminasiterhadap makanan yang diolah ALAT DAN BAHAN Botol contoh makanan / plastik klip steril Sarungtangan steril / alkohol 70% Sendok / pisau steril Lampu spiritus Formulir pengambilan contoh,kertas label, staeples, alat tulis Termos es CARA PENGAMBILAN Persiapkan alat untuk pengambilancontoh Mintalah makanan 1 porsi kepada pengusaha makanan, dan dibayar sebagaimana biasa Lidahapikan mulut botol, makanan dimasukkan dalam botol / plastik dengan sendok / pisau steril,lidahapikan kembali mulut botol, dan tutup botol Beri label kirim ke laboratorium disertai formulirpengambilan contoh dan surat pengantar, masukkan termos es PENGAMBILAN SPECIMEN RECTAL SWABTUJUAN Mengetahui keadaan kesehatan penjamah makanan / karyawan lain sebagai carier / tidak Meningkatkan kesehatan penjamah / karyawan lain yang sebagai carier agar bebas dari penyakit ALATDAN BAHAN Media transport Cary and Blair steril Lidi kapas steril Sarung tangan steril / alkohol 70
 
% Lampu spiritus Gunting, alat tulis Termos es Kertas label, formulir pengambilan contoh CARAPENGAMBILAN Kenakan sarung tangan steril sebelum mulai melakukan pengambilan sample Nyalakan lampu spiritus Penjamah makanan yang akan diusap duburnya disuruh membungkuk Lidahapikan mulut botol, ambil lidi kapas steril masukkan ke dalam media transport, lidahapikan kembalimultu botol dan tutup 3 cm dan putar sarah
s
Masukkan lidi kapas ke dalam dubur sedalam jarum jam Keluarkan lidi kapas dengan diputar searah jarum jam 2
"
Lidi kapas dimasukkan dalam media Caryand Blair ( jika pemeriksaan
 jam ), dan dimasukkan dalam media Alkali pepton 1 % ( jika pemeriksaan2 jam ) Beri label , kirim ke laboratorium disertai formulir pengambilan contoh dan surat pengantarPEMERIKSAAN ANGKA KUMAN ALAT DAN BAHAN Pipet ukur steril 10 ml, 5 ml dan 2 ml Petridishsteril Tabung reaksi berisi aquadest steril @ 9 ml Erlenmeyer 250 ml Cotton bud / lidi kapas Media PCA steril Lampu Spiritus Mortar-mortir Kapas, kertas coklat, tali Usap alat makan / masak Sample makanan padat Sample minuman
l
SAMPLE MAKANAN PADAT CARA KERJA plastiktransparan
p
Menimbang bahan 10 gr ( dalam keadaan steril ) dibasahi alkohol 70 % dan pengambilanmenggunakan sendok penyu yang sudah dicuci dengan alkohol 70% Menyiapkan mortar-mortir yangtelah dibasahi alkohol dan dibakar Gerus / haluskan bahan dengan menggunakan mortar sampai halusdan diberi aquadest steril sedikit demi sedikit Bahan yang telah dihaluskan dimasukkan labuerlenmeyer 250 ml dan ditambahkan aquadest steril sampai 100 ml ( diperoleh pengenceran 10 -1 ) 1ml
p
Ambil sample dari erlenmeyer 2 ml dimasukkan dalam petridish steril dan 1 ml dimasukkan ketabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest steril (diperoleh pengenceran 10 -2 ) Lakukan tahap di atassampai pengenceran yang diinginkan C ), kemudian petridish
r
C - 50
r
Tuangkan PCA steril ( 45 diputar-putar untuk mencampur sample dan media, dibiarkan membeku Untuk kontrol, masukkan 1 mlaquadest steril dan dituangi PCA, campurkan dengan cara memutar petridish C selama 2 x 24 jam
r
Masukkan dalam Inkubator pada suhu 37 Amati koloni yang tumbuh dan hitung jumlah koloni padatiap petridish SAMPLE MINUMAN
l
CARA KERJA Sample minuman dikocok sampai homogen Bukasample minuman secara steril, bila memungkinkan mulut tempat minuman dilidahapikan dulu Ambilsample 10 ml menggunakan pipet steril, dimasukkan dalam erlenmeyer 250 ml Ditambahkan aquadeststeril sebanyak 90 ml ( diperoleh pengenceran 10 -1 ) 1 ml dimasukkan petridish, dan 1
p
Ambilsample dari erlenmeyer 2 ml ml dimasukkan tabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest steril ( diperolehpengenceran 10 -2 ) Lakukan tahap di atas sampai pengenceran yang diinginkan C ), kemudianpetridish
r
C - 50
r
Tuangkan PCA steril ( 45 diputar-putar untuk mencampur sample dan media,dibiarkan membeku Untuk kontrol, masukkan 1 ml aquadest steril dan dituangi PCA, campurkandengan cara memutar petridish C selama 2 x 24 jam
r
Masukkan dalam Inkubator pada suhu 37 Amati koloni yang tumbuh dan hitung jumlah koloni pada tiap petridish SAMPLE USAP ALAT MAKAN /MASAK
l
CARA KERJA Ambil sample 1 ml menggunakan pipet steril, dimasukkan dalam tabung reaksiyang berisi 9 ml aquadest steril ( diperoleh pengenceran 10 -1 ) 1 ml dimasukkan petridish, dan 1
p
Ambil sample dari tabung reaksi 2 ml ml dimasukkan tabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest steril(diperoleh pengenceran 10-2 ) Lakukan tahap di atas sampai pengenceran yang diinginkan C ),kemudian petridish
r
C - 50
r
Tuangkan PCA steril ( 45 diputar-putar untuk mencampur sample danmedia, dibiarkan membeku Untuk kontrol, masukkan 1 ml aquadest steril dan dituangi PCA,campurkan dengan cara memutar petridish C selama 2 x 24 jam
r
Masukkan dalam Inkubator padasuhu 37 Amati koloni yang tumbuh dan hitung jumlah koloni pada tiap petridish PEMERIKSAAN
 
KAPANG PADA MAKANAN ALAT DAN BAHAN Sarung tangan steril / alkohol 70% Lampu spiritus Petridish steril, tabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest steril Kertas label, formulir pengambilancontoh, alat tulis Media PDA steril Pipet steril 10 ml, 5 ml, 2 ml Mortar-mortir Kapas, kertascoklat, benang Erlenmeyer 250 ml CARA KERJA plastik transparan
p
Menimbang bahan 10 gr ( dalamkeadaan steril ) dibasahi alkohol 70 % dan pengambilan menggunakan sendok penyu yang sudah dicucidengan alkohol 70% Menyiapkan mortar-mortir yang telah dibasahi alkohol dan dibakar Gerus /haluskan bahan dengan menggunakan mortar sampai halus dan diberi aquadest steril sedikit demisedikit Bahan yang telah dihaluskan dimasukkan labu erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan aquadeststeril sampai 100 ml ( diperoleh pengenceran 10 -1 ) 1 ml
p
Ambil sample dari erlenmeyer 2 mldimasukkan dalam petridish steril dan 1 ml dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest steril( diperoleh pengenceran 10 -2 ) Lakukan tahap di atas sampai pengenceran yang diinginkan C ),kemudian petridish
r
C - 50
r
Tuangkan PDA steril ( 45 diputar-putar untuk mencampur sample danmedia, dibiarkan membeku Untuk kontrol, masukkan 1 ml aquadest steril dan dituangi PCA,campurkan dengan cara memutar petridish C selama 2 x 24 jam
r
Masukkan dalam Inkubator padasuhu 37 Amati koloni yang tumbuh dan hitung jumlah koloni pada tiap petridish PEMERIKSAAN MPNCOLIFORM PADA MAKANAN / MINUMAN ALAT DAN BAHAN Tabung reaksi + tabung durham BGLB ,Lactosa broth Pipet 10 ml, 1ml Lampu spiritus Rak tabung reaksi Kapas, kertas coklat, benangkasur Erlenmeyer 250 ml CARA KERJA Persiapkan alat dan bahan yang sudah disteril Timbangbahan 10 gr haluskan dengan mortar-mortir, masukkan dalam erlenmeyer yang berisi 90 ml aquadeststeril atau Masukkan sample ke seri tabung ( 15 tabung )
¢
10 5 tabung
p
ml
¢
1 5 tabung
p
ml
¢
5tabung
p
0,1 ml Goyangkan / kocok seluruh tabung dan masukkan inkubator pada suhu 370 C, selama2 x 24 jam Amati tiap 24 jam adanya gas dalam tabung durham dilanjutkan ke test
, test
Jikasetelah 2 x 24 jam , gas berikutnya, dan jika setelah , tidak dilanjutkan ke test berikutnya
 U
, test
 U
2 x 24 jam, gas CTT : Untuk contoh yang mengandung bakteri asam laktat, misal : susu digunakan BGLB( tesperkiraan ), karena bakteri asam laktat dapat memfermentasi laktosa dan membentuk gas, sehinggadapat menimbulkan pembacaan uji positif yang salah PEMERIKSAAN PARASITOLOGI SAYURAN SEGAR
;
 METODE APUNG ALAT DAN BAHAN NaCl jenuh Tabung reaksi, obyek glass, cover glass Baskom Sayuran CARA KERJA Siapkan sayuran secukupnya, semprot seluruh permukaan sayuran dengan NaCl jenuh sampai rata Masukkan suspensi sayuran pada beberapa tabung sampai pemukaannya cembung1 jam
s
Ambil cover glass dan tempelkan pada permukaan tabung, diamkan Ambil cover glass,tempelkan pada obyek glass dan amati di bawah mikroskop
;
METODE SENTRIFUGE ALAT DAN BAHAN NaOH 0, 2 % Pinset Obyek glass, cover glass Kerucut Inhoff, sentrifuge Sayuran CARA KERJA Sayuran dimasukkan baskom dan ditambahkan NaOH 0,2 % sebanyak 1 lt selama 30 sambil digoyang-goyang, kemudian ambil sayurannya 1 jam
s
Tuangkan suspensi ke dalam kerucut Inhoff dan biarkan Buang suspensi dan sisakan dalam kerucut Inhoff 10 - 15 ml Masukkan sisa suspensi dalam sentrifuge,pusingkan selama 5 ,1500 rpm Keluarkan tabung dari sentrifuge dan pisahkan bagian atas dan bawah Ambil 1 tetes suspensi atas, teteskan pada obyek glass dan tutup dengan cover, amati di bawahmikroskop PEMERIKSAAN BORAX DENGAN KERTAS KURKUMA ALAT DAN BAHAN Timbangan, Waterbath Kertas kurkuma, kertas lakmus Muvel furnace, cawan porselin Ca ( OH )2, Hcl MakananCARA KERJA 20 gr, hancurkan dan masukkan dalam cawan porselin
s
Timbang makanan Basakandengan Ca ( OH )2 hingga kertas lakmus merah menjadi biru Uapkan di atas kompor Bakar di dalam
 
muvel furnace suhu 5000 C, selama 30 menit sampai menjadi abu PEMBUATAN PREPARAT BAKTERITUJUAN : Mempelajari cara menyiapkan preparat bakteri dengan baik sebagai prasyarat untuk berbagaimacam pewarnaan. PENDAHULUAN Preparat bakteri yang baik dan disiapkan sebagaimanan mestinyamerupakan prasyarat bagi berhasilnya berbagai macam tehnik pewarnaan. Yang dimaksud denganpreparat semacam itu ialah tidak terlalu tebal ataupun tidak terlalu tipis dan bila difiksasi dengan panasakan tahan pencucian satu kali atau lebih selama berlangsungnya proses pewarnaan sehingga organismetidak hilang tercuci da sel-selnya tidak menjadi salah bentuk atau menyusut. Syarat untuk mendapatkanhasil yang baik antara lain : obyek gelas yang dipakai tidak boleh tergores dan harus bersih betul, tidakberlemak dan berdebu, jumlah mikroorganisme yang dioleskan tidak terlalu tebal dan juga tidak terlalutipis. Preparat bakteri harus kering betul di udara sebelum dapat difiksasi dengan panas. Fiksasi yangdilakukan pada preparat yang belum kering benar akan menyebabkan sel-sel organisme yangbersangkutan seakan-akan terebus dan bentuknya tidak teratur. Fiksasi dengan panas juga harusdilakukan secukupnya saja dan tidak berlebihan untuk menghindarkan terjadinya salah bentuk ataupenyusutan sel. ALAT DAN BAHAN - Obyek glass - Air hangat - Kertas saring - Sabun - Ose, Jarumpenusuk - Alkohol 95 % - Lampu spiritus - Biakan - Pinsil lilin / spidol PROSEDUR 1. Bersihkan obyek glassdengan baik sehingga bebas dari lemak dan kotoran sebagai berikut : - Dengan obyek glass di tangan kiri,basahilah telunjuk dan jari tengah tangan kanan anda dengan sabun pembersih. - Gosoklah keduapermukaan obyek glass dengan kedua jari yang bersabun tadi - Bilas obyek glass dengan air hangatsampai tidak ada lagi sisa sabun yang tertinggal - Teteskan beberapa tetes alkohol 95 % pada keduapermukaan obyek glass, tiriskan obyek glass untuk membuang kelebihan sisa alkohol dan seka dengankertas saring yang disediakan. - Setelah bersih peganglah obyek glass pada bagian pinggirnya saja ( jangan menyentuh permukaan obyek glass agar lemak dari jari-jari tangan tidak mengotori lagi ) 2.Dengan pinsil lilin atau spidol tuliskan pada sisi kiri obyek glass ( sisi yang tidak akan terkenai zat warna )singkatan nama anda / biakan yang akan dioleskan 3. Gunakan tehnik aseptik dalam membuat preparat.Selanjutnya buatlah preparat sbb : - Bila yang dipindahkan biakan kaldu, ambil 1-2 mata ose penuhbiakan tersebut setelah dikocok dengan baik tanpa membasahi sumbat tabung - Bila yang dipindahkanbiakan kaldu yang berasal dari media padat, maka ambil terlebih dulu aquadest steril 1-2 mata ose danletakkan pada obyek glass. Kemudian ambil sedikit saja biakan yang akan ditanam dan campurkandengan aquadest steril yang ada di obyek glass 4. Sebarkan organisme hingga merata dan biarkanpreparat tersebut kering di udara 5. Setelah preparat benar-benar kering, lalukan obyek glas tersebut diatas api sampai obyek glass terasa agak panas bila ditempelkan di punggung tangan. Proses ini disebutfiksasi panas dan dimaksudkan untuk mematikan organisme dan melekatkannya di obyek glass 6.Gunakanlah preparat ini untuk pewarnaan yang diinginkan PENYIAPAN PREPARAT BAKTERI DENGANFIKSASI PANAS MEDIA CAIR MEDIA PADAT Ambil 1-2 mata ose suspensi dan Letakkan 1-2 mata oseaquadest letakkan pada obyek glass pada obyek glass Sebarkan organisme hingga rata Dengan jaruminokulasi pindah Dengan diameter
±
1-2 cm kan sedikit biakan ke atas tete san air pada obyek glassCampurkan dan sebarkan hingga rata Biarkan preparat kering di udara Lalukan obyek glass beberapa kalidi atas api bunsen. PENGAMBILAN SAMPLE UDARA TUJUAN - Untuk pemeriksaan - Memenuhiketentuan pengambilan sample secara kimia / mikrobiologi PENDAHULUAN Mikroorganisme terdapat dimana-mana, dari dasar laut sampai ke puncak-puncak gunung berselimutkan es, di mata-mata airbelerang panas, dalam tanah dan debu,di udara, dalam air dan susu, maupun pada permukaan jaringantubuh kita sendiri ( kulit dan selaput lendir ), singkatnya di manapun di muka bumi ini. Sesungguhnya
 
kita memang dikelilingi oleh bakteri, fungi , protozoa, dan mikroorganisme lain. Laboratorium,sebagaimana halnya lingkungan-lingkungan lain, dihuni oleh banyak mikroorganisme yangtersuspensikandi udara atau mengendap bersama debu pada berbagai macam permukaan ( pakaian,meja, lantai, dan benda-benda lain ). Ukuran sel mikrobe yang demikian kecil dan ringanmenyebabkannya mudah terhembus ke mana-mana oleh aliran udara atau membonceng pada partikel-partikel debu. ALAT DAN BAHAN - 1 cawan petri nutrient agar - 1 cawan petri Saborouds dextrose agaratau potato dextrose agar - 1 tabung air steril PROSEDUR - Dengan spidol tuliskan nama anda, kelompokpraktikum serta tanggal pada permukaan cawan petri ( jangan pada tutupnya untuk mencegahterjadinya kesalahan yang disebabkan oleh tertukarnya tutup ) . - Angkatlah tutup cawan petri SA atauPDA, biarkan terbuka di atas meja Anda selama 1 jam. Setelah itu kembalikan tutupnya, letakkanterbalik dan inkubasikan pada suhu kamar selama 2 - 5 hari. - Celupkan batang penyeka steril ke dalamair steril dalam tabung, lalu ulaskan pada permukaan meja kerja atau permukaan benda lain. Angkatlahtutup cawan petri NA dan ulaskan batang penyeka pada permukaan agar. Letakkan cawan petri dalamposisi terbalik dan inkubasikan pada suhu 370C selama 2 - 5 hari PENGAMATAN Setelah inkubasi, periksasemua cawan dan catatlah hasil pengamatan Anda pada tabel berikut ini SUMBER KOLONI DERAJATPERTUMBUHAN JUMLAH MACAM KOLONI DUA MACAM KOLONI YANG TUMBUH TERBANYAK SKETSACIRI UTAMA TEHNIK PEMBUATAN MEDIA UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI TUJUAN
˜
Mempelajariprosedur umum untuk mengembalikan ke keadaan asal medium bebentuk bubuk dan meletakkannyadalam jumlah yang dikehendaki dalam tempat yang sesuai PENDAHULUAN
˜
Pembiakanmikroorganisme dalam laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkunganpertumbuhan yang sesuai bagi mikroorganisme. Zat hara digunakan untuk pertumbuhan, sintesis sel,keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan. Lazimnya, media biakan mengandung air, sumberenergi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, phosphat, oksigen, hidrogen serta unsursekelumit ( trace elements ). Dalam bahan dasar media ini dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhanberupa asam amino, vitamin atau nukleosida. Media biakan yang digunakan untuk menumbuhkanbakteri terdapat dalam bentuk padat, semi padat, dan cair. Media padat diperoleh denganmenambahkan agar. Agar berasal dari ganggang merah, dimana agar digunakan sebagai pemadatkarena tidak diuraikan mikroorganisme, dan membeku pada suhu di atas 450 C. Setelah media biakandisiapkan, media ini harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membiakkanmikroorganisme. Proses sterilisasi berguna untuk membunuh dan memgenyahkan semuamikroorganisme hidup yang terdapat dalam biakan. Setelah disterilkan media biakan diap dipakai.SYARAT - SYARAT SUATU MEDIUM
˜
Supaya suatu mikroba dapat tumbuh dengan baik dalam suatumedium, perlu dipenuhi syarat-syarat berikut : - mengandung semua nutrisi yang mudah digunakanbakteri - mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan dan pH yang sesuai - tidak mengandungzat-zat penghambat - harus steril BAHAN - BAHAN
˜
Media pada umumnya terdiri atas bahan-bahanberikut : Air Fungsi air disni sebagai penyusun utama dari sel, sumber oksigen dan pelarut. Untukpembuatan media digunakan air suling, bukan air kran karena air kran mengandung garam kalsium ataumagnesium yang dapat bereaksi dengan fosfat yang ada dalam pepton, dan bahan lain yang terdapatdalam media, dimana garam fosfat ini tidak larut dan akan mengendap setelah sterilisasi. PeptonMerupakan bentuk hasil antara pada hidrolisa protein alam oleh enzim proteolitk, misal trypsin, papaindll. Fungsi dari pepton dalam medium adalah sebagai sumber nitrogen dan asam amino yang terdapat
 
dalam pepton merupakan senyawa yang bersifat amphoter, dan pepton merupakan bufer yang baik Ekstrak Daging Fungsi ekstrak daging adalah untuk memberi substansi tertentu yang dapat merangsangaktivitas bakteri, yaitu enzim yang dapat mempercepat pertumbuhan bakteri Agar Sebagai pemadatmedia Natrium chlorida ( Garam ) Penambahan garam ke dalam media untuk menaikkan tekananosmose Senyawa anorganik Kebutuhan bakteri akan senyawa anorganik tidak banyak diketahui, tetapiunsur-unsur Na, Mg, K, Fe, S dan P biasanya ditambahkan dalam media dan unsur-unsur Cl, C, N, dan Hbiasanya sudah terdapat dalam zat-zat organik penyusun media Senyawa yang dapat difermentasiSenyawa yang biasa dfermentasi adalah karbohidrat atau gula. Senyawa ini dalam media mempunyai 2fungsi yaitu sebagai sumber energi dan memberi reaksi yang sangat membantu identifikasiPENYIMPANAN MEDIA
˜
Media sebaiknya disimpan di tempat yang bersih dengan udara kering yangpenguapannya tidak berlebihan, dan kemungkinan adanya bahaya kontaminasi telah dikurangi CARAPEMBUATAN MEDIA
˜
Dilakukan sebagai berikut : Mencampur bahan-bahan Bahan-bahan dan garam-garam dilarutkan dalam air suling, kemudian dipanaskan dalam penangas air supaya larut dan tercampurrata Menyaring media Beberapa jenis media kadang-kadang perlu disaring dan sebagai penyaringdigunakan kertas saring atau kapas Mengatur pH Reaksi dari media dinyatakan dengan pH. Reaksi ataupH media diatur dengan penambahan NaOH atau Hcl, sehingga pH media sesuai dengan pH yangditetapkan Memasukkan media ke dalam tempat tertentu Sebelum disterilkan, media dibagi-bagikanke dalam tabung atau cawan petri, ditutup kapas dan bagian kapas ini dibungkus dengan kertas dandiikat . Sterilisasi Cara sterilisasi tergantung pada macam media. Untuk media yang digunakan dalampemerikssaan bakteriologi air, sterilisasi dilakukan pada suhu 1210C selama 15 menit untuk media yangtidak mengandung gula, sedang untuk media yang mengandung gula, disterilkan pada suhu 1210Cselama 10 menit. Apabila tekanan mencapai 0, media harus segera dikeluarkan dari autoclave dan cepatdidinginkan untuk mencegah penguraian gula karena terlalu lama terkena panas. Supaya pemanasanmerata dan cepat dingin, tabung-tabung diikat dengan longgar. PENGAMBILAN CONTOH AIR BOTOLCONTOH
Botol tempat contoh air guna pemeriksaan bakteriologis harus bersih dan steril. Sterilisasidilakukan pada suhu 1210C selama 15 menit dalam autoclave.Botol sebaiknya mempunyai mulut lebardan bertutup asah. Botol yang mempunyai tutup yang masuk ke dalam leher, harus diberi kertaspelindung yang ditutupkan diatas tutupdan diikat disekeliling leher botol sebelum disteril. Botol harusmempunyai volume cukup, minimum 250 ml untuk diisi contoh air paling sedikit 100 ml dan masih adasisa ruangan di atas conto, sehingga dapat untuk mencampur contoh sebelum diperiksa. Untukmengambil contoh yang mengandung sisa chlor, harus dipakai botol yang telah diberi Natrium ThioSulfat untuk menetralkan sisa chlornya. Pemeriksaan sisa chlor harus dilakukan di tempat pengambilancontoh. CARA PENGAMBILAN CONTOH
Untuk pengambilan contoh perlu diperhatikan hal-hal berikut : Bagian botol yang akan berhubungan dengan air dihindarkan dai kontaminasi ( botol harus tetaptertutup samapi saat diisi ) Masih cukup udara di dalam botol, untuk dapat mencampur rata contohsebelum diperiksa. Perlu diingat bahwa volume minimum contoh untuk pemeriksaan bakteriologiminimum 100 ml. Tutup botol dan kertas pelindung diambil sebagai satu kesatuan, dipegang antara jari tangan, tutup botol beserta kertas pelindung dapat diletakkan terbalik di tempat yang kering. Botoldipegang di bagian bawah, diisi tanpa dibilas dan segera secepatnya ditutup kembali setelah diisi. Pengambilan contoh dilakukan secara aseptis. Pengambilan contoh air dari jaringan pipa dan sumurpompa
N
- Kran dibuka penuh dan air dibiarkan mengalir selama 2 - 3 menit, atau dalam waktu yang
 
dianggap cukup untuk membersihkan pipa persil kemudian ditutup. - Kran dipanaskan sampai cukuppanas - Kran dibuka, kemudian botol diisi sampai 2/3 volume botol ( lebih besar dari 100ml ) Hal-halyang perlu diperhatikan : - Air harus jelas berasal dari pipa persil yang dihubungkan langsung denganpipa induk - Contoh sebaiknya diambil dari kran yang sering dipakai. - Dihindarkan pengambilan contohair dari alat-alat tambahan yang dipasang pada kran atau dari kran yang bocor. - Apabila kran kotor,harus dibersihkan lebih dahulu sebelum dilakukan pengambilan contoh. Pengambilan Contoh dariReservoir, mata air dan sumur gali.
N
Contoh diambil dengan botol yang diberi pemberat dibagian bawahdan bertali. Sebelum disteril botol dibungkus seluruhnya dengan kertas. Cara pengambilan contohdilakukan dengan : - Membuka bungkus kertas, dan botol dipegang bagian bawah yang masih ada kertaspembungkusnya sehingga botol tidak bersentuhan dengan tangan. - Tali dibuka dan botol diturunkanpelan-pelan, sampai mulut botol masuk minimum 10 cm ke dalam air ( bila tinggi air memungkinkan ) -Setelah terisi penuh, botol diangkat dan isi dibuang sampai volume contoh air menjadi 2 / 3 botol (lebihbesar dari 100 ml) Hal-hal yang perlu diperhatikan : - Botol dihindarkan bersentuhan dengan dinding -Untuk pemeriksaan sisa chlor dan pH, contoh diambil dengan botol bersih yang lain yang tidak diberiNatrium Thio Sulfat. Pengambilan Contoh Air Sungai
N
Contoh air dari sungai sebaiknya diambil daribagian yang mengalir dan dekat dengan permukaan air. Bagian sungai yang diam sebaiknya dihindari.Untuk sungai yang lurus dan lebar, contoh diambil dari tepi tetapi pada jarak paling sedikit 1 meter daritepi sungai. KETERANGAN DARI CONTOH
Contoh air yang dikirim, harus disertai keterangan yanglengkap dari contoh air tersebut , antara lain : - Nama dan alamat pengirim contoh - Waktu dan tanggalpengambilan contoh - Tujuan pemeriksaan - Tempat yang pasti dari mana contoh diambil, misal apakahkran didalam rumah mendapatkan air langsung dari pipa induk atau sesudah melalui reservoir darirumah tersebut. - Asal contoh air ( sumur, PDAM atau dari mata air ) - Diolah atau tidak JANGKA WAKTUANTARA PENGAMBILAN CONTOH DAN PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
Semua contoh harus diperiksasegera sesudah contoh diambil, minimum 1 jam sesudah pengambilan contoh. Jika halini tidak mungkin,contoh boleh disimpan lebih lama tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam. Selam pengiriman dianjurkanuntuk mendinginkan contoh. PENGHITUNGAN ANGKA KUMAN ( AEROBIC PLATE COUNT ) Pemeriksaanini digunakan untuk mengetahui populasi kuman / bakteri dalam suatu bahan, misal : makanan,minuman, air minum, air kolam, dan lain-lain. Cara penghitungan ini didasarkan pada anggapan bahwasel-sel mikroorganisme yang terdapat dalam bahan ( sample) jika dicampur / dibiakkan masing-masingakan membentuk koloni yang nampak dan terpisah. Jadi yang terhitung adalah kuman yang hidup (viable ) dan dapat tumbuh membentuk koloni dalam suasana dan media yang disediakan. Yang harusdiingat adalah, misal pada sample bahan makanan yang diperiksa tidak semua jenis bakteri yang hidupyang terdapat dalam sample dapat tumbuh dalam suasana inkubasi dan media yang ditentukan, hal inidisebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu untuk menunjang pertumbuhannya yaitu : nutrisi,oksigen, suhu inkubasi dan faktor-faktor lain. Kadang untuk mendapatkan perhitungan yang lebih baikdiperlukan penanaman bahan dengan menggunakan lebih dari satu jenis media selektif dan inkubasiyang berlainan. Karena sedikitnya penyimpangan dari cara yang ditentukan banyak mempengaruhi hasilperhitungan maka ketelitian dan kerapian kerja sangat diharapkan. Populasi kuman dihitung (ditentukan ) per ml untuk bahan cairan atau per gr untuk bahan padat. Karena kandungan bakteri perunit ( gr / ml ) sering lebih dari 300 , maka perlu dibuat pengenceran dengan perbandingan desimalsehingga diharapkan dari hasil penanaman pengenceran diperoleh pertumbuhan bakteri dari 1 unit
 
pengenceran ( 1 ml ) tidak lebih dari 300 koloni dalam 1 petridish. Untuk penghitungan koloni dilakukansegera setelah masa inkubasi dan jika tidak mungkin dilakukan biakan harus disimpan pada suhu 0 0 C -4,4 0 C maksimum 24 jam setelah masa inkubasi sudah dihitung. Hasil percobaan sterilitas padapetridish kontrol juga dihitung, jika ada pertumbuhan digunakan untuk koreksi perhitungan, karena jikapada petridish kontrol terdapat kontaminasi maka setiap petridish sample harus dianggapterkontaminasi sebanyak koloni pada petridish kontrol. Untuk penentuan angka kuman dihitung daripetridish yang mempunyai koloni antara 30 - 300 dikalikan angka pengenceran pada petridish tersebut.Sterilitas alat dan bahan serta cara kerja harus dijaga untuk mendapatkan hasil yang baik. Dalam hal initerdapat kemungkinan : a. Semua petridish steril b.Semua petridish dengan koloni kurang dari 30 - 300c.Hanya terdapat satu petridish dengan koloni antara 30 - 300 d.Terdapat 2 petridish dengan koloni 30 -300 e.Terdapat lebih dari 2 petridish dengan koloni 30 - 300 f. Semua petridish dengan koloni lebih dari300 Contoh hasil Penghitungan Angka Kuman ( Aerobic Plate Count ) No. Sample Jumlah koloni /Pengenceran Volume Contoh Hasil Aerobic Plate Count No. Sample Jumlah koloni / PengenceranVolume Contoh Hasil Aerobic Plate Count 1ml 1 : 10 1 : 100 1 : 1000 Kontrol a. 0 0 0 ** 0 < 1 b. 18 2 0 **0 18 b.2 ** 18 2 0 0 180 c. > 300 > 300 234 28 0 23.000d. > 300 > 300 293 41 0 35.000d.2 > 300 > 300 140 32 0 14.000e. > 300 293 51 32 0 4.000f. > 300 > 300 > 300 > 300 0 > 300.000Keterangan :Jika hasil perhitungan koloni adalah seperti di atas ( a - f ), maka dilaporkan jumlah kuman / ml sebagaiberikut :a. JK / ml : 1 x angka pengenceran terendah ( volume contoh terbesar ) yang ditanamkanb & b2. JK / ml : Jumlah koloni pada petridish pengenceran terendah x angka pengencerannya.c. JK / ml : Jumlah koloni pada petridish ( 30 -300 ) x angka pengenceran.d & d2.JK /ml : Dihitung dari rata-rata jumlah koloni pada masing-masing petridish dengan angkapengenceran masing-masing. Dengan syarat bahwa 2 petridish tersebut harus dari pengenceranberurutan dan setelah dikalikan angka pengenceran masing-masing, angka kuman dari petridish ke-2(pengenceran lebih tinggi ) tidak mencapai atau lebih dari 2 kali angka kuman dari petridish ke-1 (pengenceran terendah )d. JK / ml : ( 290 x 100 ) + ( 40 x 1000 ) = 35.0002d.2. JK / ml : 140 x 100 = 14.000Dihitung dari petridish 1 : 100, meskipun terdapat 2 petridish dengan koloni30 - 300, karena dari petridish ke-2 : 32 x 1000 lebih besar dari 2 x hasil petridish ke-1 ( 14.000 )e. JK / ml : Jika terdapat lebih dari 2 petridish dengan jumlah koloni diantara 30 - 300, jumlah kumandiambil / dihitung dari rata-rata 2 pengenceran dengan memperhitungkan syarat d & d.2.f. JK / ml : Jumlah kuman dilaporkan lebih besar dari 300 x angka pengenceran tertinggi yang dilakukan.** : Tidak dikerjakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar