Sabtu, 03 Desember 2011

kLORIDA


KLORIDA
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk mengukur kandungan
klorida pada air dengan metode Mohr.
II . TINJAUAN PUSTAKA
Klorin atau klorida berasal dari bahasa Yunani “cholosos”, yang berarti hijau pucat, adalah unsur kimia dengan nomor atom 17 dengan symbol Cl. Gas klor berwarna kuning kehijauan. Klorin adalah bahan kimia yang penting untuk beberapa proses penurunan air, penjangkitan dan dalam pelunturan. Klor merupakan salah satu zat desinfektan yang sering digunakan dalam pengolahan air minum. Zat kimia lain yang dapat digunakan sebagai desinfektan adalah ozon (O3), klordioksidan, dan sebagainya. Dua faktor penting yang mempengaruhi proses desinfektan adalah waktu bereaksi dan konsentrasi zat desinfektan (Andayani, 2007).
Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu anion (ion bermuatan negatif) Cl−. Garam dari asam hidroklorida HCl mengandung ion klorida; contohnya adalah garam meja, yang disebut Natrium klorida dengan rumus kimia NaCl. Dalam air, senyawa ini terpecah menjadi ion Na+ dan Cl−. Klorida dalam senyawa kimia, satu atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam molekul. Ini berarti klorida dapat berupa senyawa anorganik maupun organik. Contoh paling sederhana dari suatu klorida anorganik adalah hydrogen klorida(HCl), sedangkan contoh sederhana senyawa organik (suatu organoklorida) adalah klorometana(CH3Cl), atau sering disebut metil klorida (Panjaitan, 2009).
Hampir semua air alami mengandung ion klorida. Konsentrasinya bervariasi, tergantung kandungan mineral bumi di berbagai daerah. Dalam jumlah kecil tidak berpengaruh. Dalam konsentrasi tinggi, menyebabkan masalah. Biasanya konsentrasi klorida rendah. Kadar rendah atau menengah dari senyawa
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg2.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/3-4f3a2b3089/000.jpghttp://html.scribd.com/g9dx12w9te0k0ao/images/3-4f3a2b3089/000.jpghttp://htmlimg2.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/3-4f3a2b3089/000.jpghttp://html.scribd.com/g9dx12w9te0k0ao/images/3-4f3a2b3089/000.jpghttp://htmlimg2.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/3-4f3a2b3089/000.jpghttp://html.scribd.com/g9dx12w9te0k0ao/images/3-4f3a2b3089/000.jpg
Mahfuz Idafi
ion tersebut menambah rasa segar pada air. Pada kenyataannya, dibutuhkan karena alasan tersebut. Jumlah konsentrasi yang berlebihan dari klorida akan membuat air jadi tidak enak diminum (Panjaitan, 2009).
Klorin juga digunakan secara meluas dalam pembuatan produk sehari-hari
yaitu :
1. Digunakan sebagai pembunuh bakteria dan mikroba-mikroba bekal air
minum dan kolam renang;
2.Digunakan secara meluas di dalam pembuatan kertas, antiseptik, bahan
pewarna, makanan, racun serangga, cat lukis, produk-produk petroleum, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, dan produk-produk berguna lainnya (Andayani, 2007).
Semua perairan alami mengandung klorida yang kadarnya sangat bervariasi mulai dari beberapa milligram sampai puluhan ribu milligram (air laut). Namun suatu perairan baik itu airtanah, air artesis, danau atau sungai biasanya memiliki kadar klorida yang relatif tetap. Perubahan kadar klorida dalam suatu perairan berhubungan dengan lokasi maupun waktu tertentu yang menunjukkan adanya percampuran dengan perairan lain maupun pencemaran terhadap perairan tersebut. Keberadaa ion Cl- dalam air akan berpengaruh terhadap tingkat keasinan air. Semakin tinggi konsentrasi Cl-, berarti semakin asin air dan semakin rendah kualitasnya. Besarnya kadar klorida dalam perairan sangat penting dalam berbagai aspek seperti dalam penelitian-penelitian tenaga panas bumi, irigasi, industri, hidrologi, dll. Pada umumnya adanya klorida dalam air menyebabkan air tersebut memiliki rasa asin (air seni mengandung ± 400 mg/liter) (Karmono, 1987)
Kebanyakan klorida larut dalam air, oleh karena itu klorida biasanya hanya ditemui di kawasan beriklim kering, atau bawah tanah. Klorida biasanya dihasilkan melalui elektrolisis natrium klorida yang terlarut dalam air. Bersama dengan klorin, proses kloral kali ini menghasilkan gas hidrogen dan natrium hidroksida dengan persamaan sebagai berikut :
2NaCl + 2H2O
Cl2 + H2 + 2NaOH
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/4-1cdb413ace/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/4-1cdb413ace/000.jpg
Mahfuz Idafi
Klor berasal dari gas Cl2, NaOCl, Ca(OCl)2 atau larutan kaporit atau larutan HOCl (asam hipoklorit). Dalam konsentrasi yang wajar, klorida tidak akan membahayakan bagi manusia. Rasa asin terhadap air merupakan pengaruh dari klorida dalam jumlah konsentrasi sebesar 250 mg/L. Oleh karena itu, penggunaan klorida dibatasi untuk kebutuhan manusia. Batas maksimal pemakaian atau pengkonsumsian klorida untuk kebutuhan manusia adalah hanya sampai 250 mg/L kandungan klorida dalam air (Andayani, 2007).
Aturan pemerintah tentang air minum merekomendasikan konsentrasi ion klorida maksimum sebesar 250mg/lt. Dengan konsentrasi yang lebih besar, air tersebut bisa menjadi masalah, khususnya untuk orang-orang yang tidak terbiasa dengan air seperti itu. Klorida menjadikan air terasa asin. Dalam kadar konsentrasi apapun, ini menjadi terasa dan tergantung dari individu masing- masing. Dalam konsentrasi tinggi, klorida menyebabkan air menjadi payau, rasa asin yang sama sekali tidak diinginkan. Walaupun klorida sangat larut, klorida memiliki stabilitas. Stabilitas ini memungkinkan mereka bertahan dari perubahan dan tetap konstan dalam air apapun, kecuali air yang dicemari oleh industri. Klorida menyumbang total kandungan mineral pada air. Seperti yang diindikasikan di atas, total konsentrasi dari mineral mungkin memiliki efek yang bervariasi. Konsentrasi yang tinggi dari ion klorida mengakibatkan pertambahan kemampuan konduktivitas listrik air. Klorida dapat dihilangkan dari air dengan Reverse osmosis. Deionisasi (demineralisasi) atau distilasi juga akan menghilangkan klorida dari dalam air. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industri. Aspek yang mempengaruhi usia struktur beton bertulang adalah penetrasi klorida yang dapat mempercepat terjadinya korosi. Korosi yang terjadi pada tulangan dapat menyebabkan kegagalan struktur (Panjaitan, 2009).
Gas klorin (Cl2), tidak menjadi penyebab polusi udara pada areal luas, tetapi jika campurannya hanya menyebar pada wilayah yang kecil akan menjadi polutan yang sangat berbahaya. Gas klorin merupakan racun gas pertama, yang pertama kali dikembangkan pada saat perang dunia I. Pada saat itu, gas klorin banyak digunakan pada pengolahan air dan sebagai pemutih (Andayani, 2007).
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg3.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/5-8d2b6efda3/000.jpg
Mahfuz Idafi
Ion klorida (Cl-) tidak aktif, sedangkan Cl2, HOCl, dan OCl- dianggap sebagai bahan yang aktif. HOCl yang tidak terpecah adalah zat pembasmi yang paling efisien bagi bakteri. Proses desinfeksi lebih efisien pada suasana netral atau bersifat asam lemah.Konsentrasi klorida pada dataran tinggi dan pegunungan biasanya relatif rendah, sedangkan pada sungai dan air tanah biasanya sangat banyak jumlahnya. Konsentrasi klorida yang juga sangat tinggi pada air laut yang menguap, kemudian mengalir ke sungai. Karena itu, sungai dan air tanah memiliki tingkat klorida yang tinggi. (Andayani, 2007).
Untuk menentukan atau mengukur jumlah (kadar) klorida dalam air, dapat
digunakan metode berikut ini:
1.
Mercurie Nitrate Method (metode HgNO3)
Menentukan banyak sedikitnya kandungan klorida dengan perbandingan Mohr method (metode Mohr). Pada metode ini, diphenyl carbazone adalah indikator yang digunakan untuk menunjukkan adanya kelebihan ion Hg2+.
Hg2+ + 2Cl-
HgCl2
(K = 2,6 x 10-15)
2. Mohr Method (Argentometric)
Metode ini merupakan metode yang dapat menghasilkan hasil yang lebih memuaskan daripada metode HgNO3. Metode Mohr ini menggunakan AgNO3 sebagai zat pentitrasi dan menganjurkan menggunakan metode standar. Dalam proses titrasi ion klorida akan terbentuk klorida dengan lapisan endapan putih perak.
Ag+ + Cl-
AgCl
(Ksp = 3 x 10-10)
Indikator yang biasa digunakan untuk menentukan adanya ion Ag+ adalah potassium chromate. Indikator ini akan mengubah warna putih perak menjadi endapan merah bata.
2Ag+ + CrO42-
Ag2CrO4
(Ksp = 5 x 102-) (Andayani, 2007).
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/6-8183243a39/000.jpg
Mahfuz Idafi
III.
ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
Alat-alat yang digunakan meliputi: labu Erlenmeyer, buret, statip, pipet,
dan gelas ukur.
B. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan meliputi: sampel (air gambut, air sumur Martapura, air sumur Cempaka, dan air irigasi), AgNO3 1/35,45 N, NaCL 0,1 N, HNO3, dan K2CrO4 10%.
IV.
CARA KERJA
A. Standarisasi larutan AgNO3
1. Memipet 10 ml larutan standar NaCL 0,1 N
2. Memasukkan kedalam labu Erlenmeyer
3. Menambahkan 2-3 tetes HNO3 pekat
4. Menambahkan 3-5 tetes larutan indikator K2CrO4 10%
5. Metitrasi dengan larutan AgNO3 1/35,45 N sampai terjadi endapan
6. Mencatat ml AgNO3 yang digunakan
B. Konsentrasi klorida
1. Memasukkan 100ml sampel air (air gambut, air sumur martapura, air
sumur cempaka, air irigasi) kedalam labu Erlenmeyer.
2. Menambahkan 2 tetes HNO3 pekat
3. Menambahkan 3-5 tetes K2CrO4 10%
4. Metitrasi dengan larutan AgNO3 1/35,45 N sampai terjadi endapan
5. Mencatat ml AgNO3 yang digunakan
6. Melakukan secara duplo
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Standarisasi larutan AgNO3
NO
LANGKAH KERJA
HASIL
1.
Memipet 10 ml larutan standar NaCL
0,1 N.
2.
Menambahkan 2-3 tetes HNO3 pekat
Warna putih bening
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/7-c7794344bf/000.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/7-c7794344bf/000.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/7-c7794344bf/000.png
Mahfuz Idafi
3.
Menambahkan 3-5 tetes larutan
indikator K2CrO4 10%
Warna kuning
4.
Menitrasi dengan larutan AgNO3
1/35,45 N
Warna putih keruh
V1 = 0
V2 = 1 ml
Vtitrasi = 1 ml
Konsentrasi Klorida
1. Air Gambut
NO
LANGKAH KERJA
HASIL
1.
Memasukkan 100ml sampel air
gambut kedalam labu erlenmeyer
100 ml sampel air
gambut
2.
Menambahkan 2 tetes HNO3 pekat
3.
Menambahkan 3-5 tetes larutan
indikator K2CrO4 10%
Warna kuning muda
4.
Menitrasi dengan larutan AgNO3
1/35,45 N
Warna putih keruh
V1 = 3 ml
V2 = 8,5 ml
Vtitrasi = 5,5 ml
5.
Melakukannya secara diplo
V1 = 15,5 ml
V2 = 19,5 ml
Vtitrasi = 4 ml
6.
Menghitung volume titrasi rata-rata
Vrata-rata = 5,5 + 4
2
= 4,75 ml
2. Air Sumur Martapura
NO
LANGKAH KERJA
HASIL
1.
Memasukkan 100ml sampel air
sumur martapura kedalam labu
100 ml sampel air sumur
martapura
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/8-839865f304/000.pnghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/8-839865f304/000.png
Mahfuz Idafi
Erlenmeyer
2.
Menambahkan 2 tetes HNO3 pekat
3.
Menambahkan 3-5 tetes larutan
indikator K2CrO4 10%
Warna kuning bening
4.
Menitrasi dengan larutan AgNO3
1/35,45 N
Warna putih keruh
V1 = 0 ml
V2 = 5,2 ml
Vtitrasi = 5,2 ml
5.
Melakukannya secara diplo
V1 = 0 ml
V2 = 5,1 ml
Vtitrasi = 5,1 ml
6.
Menghitung volume titrasi rata-rata
Vrata-rata = 5,2 + 5,1
2
= 5,15 ml
3. Air Sumur Cempaka
NO
LANGKAH KERJA
HASIL
1.
Memasukkan 100ml sampel air
sumur cempaka kedalam labu
Erlenmeyer
100 ml sampel air sumur
cempaka
2.
Menambahkan 2 tetes HNO3 pekat
Warna putih bening
3.
Menambahkan 3-5 tetes larutan
indikator K2CrO4 10%
Warna kuning bening
4.
Menitrasi dengan larutan AgNO3
1/35,45 N
Terjadi endapan putih.
V1 = 1 ml
V2 = 5 ml
Vtitrasi = 4 ml
5.
Melakukannya secara diplo
V1 = 5,2 ml
V2 = 15,5 ml
Vtitrasi = 10,3 ml
6.
Menghitung volume titrasi rata-rata
Vrata-rata = 4 + 1 0 , 3
2
= 7,15 ml
4. Air Irigasi
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/9-a550178f06/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/9-a550178f06/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/9-a550178f06/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/9-a550178f06/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/9-a550178f06/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/9-a550178f06/000.jpg
Mahfuz Idafi
NO
LANGKAH KERJA
HASIL
1.
Memasukkan 100ml sampel air
irigasi kedalam labu erlenmeyer
100 ml sampel air irigasi
2.
Menambahkan 2 tetes HNO3 pekat
3.
Menambahkan 3-5 tetes larutan
indikator K2CrO4 10%
Warna kuning bening
4.
Menitrasi dengan larutan AgNO3
1/35,45 N
Warna putih keruh
V1 = 8,5 ml
V2 = 59,5 ml
Vtitrasi = 51 ml
PERHITUNGAN
1. Standarisasi Larutan AgNO3
A. Normalitas AgNO3
=== 1N
B. Faktor Ketelitian
=== 10
2. Konsentrasi Klorida
A. Air Gambut
V rata-rata titrasi = 4,75 ml
Konsentrasi
=
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpghttp://htmlimg1.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/10-bb5b4ec37b/000.jpg
Mahfuz Idafi
== 10 x 4,72 x 10
= 472 mg/l
B. Air Sumur Martapura
V rata-rata titrasi = 5,15 ml
Konsentrasi
=== 10 x 5,12 x 10
= 512 mg/l
C. Air Sumur Cempaka
V rata-rata titrasi = 7,15 ml
Konsentrasi
=== 10 x 7,12 x 10
= 712 mg/l
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpghttp://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/11-c4afa40217/000.jpg
Mahfuz Idafi
D. Air Irigasi
V titrasi = 51 ml
Konsentrasi
=== 10 x 50,7 x 10
= 5.070 mg/l
B. PEMBAHASAN
Klorida adalah merupakan anion pembentuk Natrium Klorida yang menyebabkan rasa asin dalam air. Kadar klorida pada air air minum harus memenuhi persyaratan kualitas air minum sesuai dengan Permenkes, RI No 907/ Menkes/ SK/ VII/ 2002, yakni 250 mg/l. Sumber klorida dalam air berasal dari mineral yang ada dalam tanah, baik itu tanah penutup (top soil) atau mineral dalam batuan di dalam tanah. Selain itu sumber klorida lainnya dapat berasal dari air limbah domestik atau air urine manusia dan juga dapat berasal dari air laut yang terbawa oleh air hujan.
1.
Standarisasi larutan AgNO3
Standarisasi larutan AgNO3 dilakukan dengan mengambil larutan NaCl 0,1 N dalam labu erlenmayer sebanyak 10 ml yang ditambahkan 3 tetes HNO3 pekat dan 4 tetes indikator K2CrO4 10%, penambahan HNO3 bertujuan agar terjadi suasan netral, sedangkan penambahan K2CrO4 10% bertujuan agar terjadi perubahan fisik (warna) larutan pada saat ekuivalen, dan kemudian dititrasi dengan larutan AgNO3 1/35,45 N hingga warna larutan berubah menjadi putih keruh. Pada titrasi didapat volume AgNO3 1/35,45 N yang digunakan sebanyak 1 ml dan ketika dilakukan
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
http://htmlimg4.scribdassets.com/g9dx12w9te0k0ao/images/12-9c7ec0b73e/000.jpg
Mahfuz Idafi
perhitungan didapat normalitas AgNO3 adalah 1 N dan faktor ketelitian AgNO3 adalah 10, yang nantinya faktor ketelitian AgNO3 ini digunakan untuk menghitung konsentrasi klorida pada sampel.
AgNO3(aq) + NaCl-(aq)
AgCl(s) + NaNO3- (aq)
2.
Konsentrasi klorida air gambut
Penentuan konsentrasi klorida pada sampel air gambut dilakukan dengan mengambil 100 ml sampel air gambut dan ditambahkan 2 tetes HNO3 pekat dan 4 tetes indikator K2CrO4 10%, dan kemudian dititrasi dengan larutan AgNO3 1/35,45 N hingga warna larutan berubah menjadi putih keruh. Titrasi dilakukan secara duplo (dua kali) agar lebih teliti. Pada titrasi pertama didapat volume AgNO3 1/35,45 N 5,5 ml dan yang kedua 4 ml, sehingga rata-ratanya 4,75, setelah dilakukan perhitungan didapat konsentrasi klorida adalah 472 mg/l. Tingginya konsentrasi klorida pada air gambut dipengaruhi oleh kandungan mineral yang ada dalam tanah gambut.
3.
Konsentrasi klorida air sumur Martapura
Penentuan konsentrasi klorida pada sampel air sumur Martapura dilakukan dengan mengambil 100 ml sampel air sumur Martapura dan ditambahkan 2 tetes HNO3 pekat dan 4 tetes indikator K2CrO4 10%, dan kemudian dititrasi dengan larutan AgNO3 1/35,45 N hingga warna larutan berubah menjadi putih keruh. Titrasi dilakukan secara duplo (dua kali) agar lebih teliti. Pada titrasi pertama didapat volume AgNO3 1/35,45 N 5,2 ml dan yang kedua 5,1 ml, sehingga rata-ratanya 5,15, setelah dilakukan perhitungan didapat konsentrasi klorida adalah 512 mg/l. Tingginya konsentrasi klorida pada air sumur Martapura dipengaruhi oleh kandungan mineral yanga ada disekitar sumur dan kegiatan sehari-hari masyarakat di sekitar sumur tersebut.
4.
Konsentrasi klorida air sumur Cempaka
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kandungan kloridapada suatu perairan. 
II.

TINJAUAN PUSTAKA
Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satuelektron untuk membentuk suatu anion (ion bermuatan negatif) Cl
í
. Garamdari asam hidroklorida HCl mengandung ion klorida; contohnya adalah garammeja, yang adalah natrium klorida dengan formula kimia NaCl. Dalam air,senyawa ini terpecah menjadi ion Na
+
dan Cl
í
(Wikipedia, 2010).Kata klorida dapat pula merujuk pada senyawa kimia yang satu ataulebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam molekul. Ini berarti kloridadapat berupa senyawa anorganik maupun organik. Contoh paling sederhanadari suatu klorida anorganik adalah hidrogen klorida (HCl), sedangkan contohsederhana senyawa organik (suatu organoklorida) adalah klorometana(CH
3
Cl), atau sering disebut metil klorida (Wikipedia, 2010).Sodium Chlorida atau Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagaigaram adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Natrium klorida,juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia denganrumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhisalinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular.Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakansebagai bumbu dan pengawet makanan (Wikipedia, 2010).Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Iaadalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung.Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harusditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairanyang sangat korosif (Wikipedia, 2010).Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa iadapat berdisosiasi melepaskan satu H
+
hanya sekali. Dalam larutan asam
 
klorida, H
+
ini bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium,H
3
O
+
(Wikipedia, 2010).HCl + H
2
O H
3
O
+
+ Cl
í
 Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl
í
. Asam klorida olehkarenanya dapat digunakan untuk membuat garam
klorida
, seperti natriumklorida. Asam klorida adalah asam kuat karena ia berdisosiasi penuh dalamair. Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam,
a
, yangmengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuatseperti HCl, nilai
a
cukup besar. Beberapa usaha perhitungan teoritis telahdilakukan untuk menghitung nilai
a
HCl. Ketika garam klorida seperti NaClditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secarasignifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Cl
í
adalah konjugat basa yangsangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas H
+
sama denganmolaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angkabermakna (Wikipedia, 2010).Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakanasam monoprotik yang paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia jugamerupakan asam kuat yang paling tidak berbahaya untuk ditanganidibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia mengandung ionklorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida dalam konsentrasimenengah cukup stabil untuk disimpan dan terus mempertahankankonsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam klorida merupakan reagenpengasam yang sangat baik (Wikipedia, 2010).Asam klorida merupakan asam pilihan dalam titrasi untuk menentukanjumlah basa. Asam yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas. Asam klorida azeotropik (kira-kira 20,2%)dapat digunakan sebagai standar primer dalam analisis kuantitatif, walaupunkonsentrasinya bergantung pada tekanan atmosfernya ketika dibuat. Asamklorida sering digunakan dalam analisis kimia untuk "mencerna" sampel-sampel analisis. Asam klorida pekat melarutkan banyak jenis logam danmenghasilkan logam klorida dan gas hidrogen. Ia juga bereaksi dengan
 
senyawa dasar semacam kalsium karbonat dan tembaga (II) oksida,menghasilkan klorida terlarut yang dapat dianalisa (Wikipedia, 2010).Klorin atau klorida berasal dari bahasa Yunani ³
Ch
olosos
´, yang berartihijau pucat, adalah unsur kimia dengan nomor atom 17 dengan simbol Cl. Gasklor berwarna kuning kehijauan (Effendi, 2003).Kebanyakan klorida larut dalam air, seperti Merkurium  (I) Klorida,(Hg
2
Cl
2
), Perak Klorida, (AgCl), Timbal Klorida, (PbCl
2
) yang ini larut sangatsedikit dalam air dingin, tetapi mudah larut dalam air mendidih, sedangkantembaga (I) klorida, (CuCl), bismut oksiklorida, (BiOCl), stibium oksiklorida,(SbOCl), dan Merkurium (II) oksiklorida, (Hg
2
OCl
2
), tak larut dalam air.Untuk mempelajari reaksi-reaksi ini, pakailah larutan natrium klorida, NaCl,0,1M (Yurman, 2009).Konsentrasi klorida dalam air dapat meningkat dengan tiba-tiba karenaadanya kontak dengan air bekas. Klorida mencapai air alam dengan banyak cara. Kemampuan melarutkan pada air adalah untuk melarutkan klorida darihumus (
top soil 
) dan lapisan-lapisan yang lebih dalam. Percikan dari lautterbawa ke pedalaman di mana mereka jatuh (Sutrisno, 2006).Kotoran manusia khususnya urin, mengandung klorida dalam jumlahyang kira-kira sama dengan klorida yang dikonsumsi lewat makanan dan air.Jumlah ini kira-kira 6 gr klorida perorangan perhari dan menambah jumlah Cldalam air bekas kira-kira 15 mg/l di atas konsentrasi dalam air yangmembawanya, di samping itu banyak air buangan dari industri yangmengandung klorida dalam jumlah yang cukup besar (Sutrisno, 2006).Ion klorida adalah anion yang dominan di perairan laut. Sekitar ¾ dariklorin (Cl
2
) yang terdapat di bumi berada dalam bentuk larutan. Unsur klor dalam air terdapat dalam bentuk ion klorida (Cl
-
). Ion klorida adalah salah satuanion anorganik utama yang ditemukan di perairan alami dalam jumlah lebihbanyak daripada anion halogen lainnya. Klorida biasanya terdapat dalambentuk senyawa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan kalsiumklorida (CaCl
2
). Selain dalam bentuk larutan, klorida dalam bentuk padatanditemukan pada batuan mineral sodalite. Pelapukan batuan dan tanahmelepaskan klorida ke perairan (Effendi, 2003).
 
Kadar klorida yang tinggi, misalnya air laut, yang diikuti oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga tinggi dapat meningkatkan korosifitas air.Perairan yang demikian mudah mengakibatkan terjadinya pengkaratanperalatan yang terbuat dari logam (Effendi, 2003).Klorida tidak bersifat toksik bagi makhluk hidup, bahkan berperandalam pengaturan tekanan osmotik sel. Perairan yang diperuntukkan bagikeperluan domestik, termasuk air minum, pertanian dan industri, sebaiknyamemiliki kadar klorida lebih kecil dari 250 mg/lt (Environmental, 2009).Klor merupakan salah satu zat desinfektan yang sering digunakan dalampengolahan air minum. Zat kimia lain yang dapat digunakan sebagaidesinfektan adalah ozon (O
3
), klordioksidan, dan sebagainya dua faktor penting yang mempengaruhi proses desinfektan adalah waktu bereaksi dankonsentrasi zat desinfektan (Environmental, 2009).Klorin sering digunakan sebagai desinfeksi untuk menghilangkanmikroorganisme yang tidak dibutuhkan, terutama bagi air yang diperuntukkanbagi kepentingan domestik, air minum dan kolam renang. Juga digunakansecara meluas di dalam pembuatan kertas, antiseptik, bahan pewarna,makanan, racun serangga, cat lukis, produk-produk petroleum, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut dan  produk-produk berguna lainnya (Sutrisno, 2006).Proses penambahan klor dikenal dengan istilah klorinasi. Klorin yangdigunakan sebagai desinfektan adalah gas klor yang berupa molekul klor (Cl
2
)atau kalsium hipoklorit Ca(OCl)
2
. Namun penambahan klor kurang tepatkarena akan menimbulkan bau dan rasa pada air (Effendi, 2003).Klor berasal dari gas Cl
2
, NaOCl, Ca(OCl)
2
atau larutan kaporit ataularutan HOCl (asam hipoklorit). Dalam konsentrasi yang wajar, klorida tidak akan membahayakan bagi manusia. Rasa asin terhadap air merupakanpengaruh dari klorida dalam jumlah konsentrasi sebesar 250 mg/lt. Olehkarena itu, penggunaan klorida dibatasi untuk kebutuhan manusia. Batasmaksimal pemakaian atau pengkonsumsian klorida untuk kebutuhan manusiaadalah hanya sampai 250 mg/lt  kandungan klorida dalam air (Sutrisno, 2006).Gas klorin (Cl
2
), tidak menjadi penyebab polusi udara pada areal luas,tetapi jika ca  mpurannya hanya menyebar pada wilayah yang kecil akan