Rabu, 30 November 2011

pemeriksaan sedimen

PEMERIKSAAN SEDIMENT
Pemeriksaan sedimen urin termasuk pemeriksan rutin. Urin yang dipakai untuk pemeriksaan ini adalah urin segar atau urin yang dikumpulkan dengan pengawet, sebaiknya formalin. Yang paling baik untuk pemeriksaan sediment ialah urin pekat yaitu urin yang mempunyai BJ 1023 atau lebih tinggi, urin yang pekat lebih mudah didapat bila memekai urin pagi sebagai bahan pemeriksaan.
Pada pemerikasaan ini diusahakan menyebut hasil pemeriksaan secara semikuantitatif dengan menyebut jumlah unsur sediment yang bermakna per lapangan penglihatan.
UNSUR-UNSUR SEDIMEN
Lazimnya unsur-unsur sedimen dibagi atas 2 golongan yaitu organik (organized), yaitu yang berasal dari sesuatu organ atau jaringan, dan anorganik (unorganized), yang bukan berasal dari sesuatu jaringan.
  1. Unsur-unsur organik
1) Sel epitel. Hampir selalu ada, apalagi yang skuameus dan berasal dari kandung kencing, uretra dan vagina. Sel epitel bulat dianggap berasal dari tubuli ginjal dan tidak mempunyai arti jika jumlahnya sangat kecil. Pada glomerulonepritis jumlah sel epitel bulat itu bertambah banyak dan mungkin menyatakan tanda-tanda degenerasi seperti degenerasi lemak. Sel epitel berasal dari saluran kencing proximal sukar dibedakan dari leukosit karena ukuran yang hampir sama. Bertambahnya epitel menunjukkan kepada iritasi atau radang sesuatu permukaan selaput lendir dalam tractus urogenitalis.
2) Oval fat bodies, yaitu sel epitel yang mengandung lemak berasal dari tubuli ginjal dan dipertalikan dengan sindrom nofrotik.
3) Leukosit. Angka jumlah leukosit per 24 jam yang dilakukan dengan addis count membuktikan bahwa sejumlah sampai 650.000 leukosit per 24 jam tidak selalu abnormal. Sangat sukarlah untuk mengatakan sampai berapa banyak leukosit dalam pemeriksaan biasa masih boleh dipandang normal. Sekdar pegangan dapat diberikan lebih dari 5 leukosit/LPB menunjukkan kepada hal abnormal. Radang purulent di sesuatu bagian tractus urogenitalis menyebabkan adanya banyak leukosit dalam sedimen. Pada glomerulonepritis acuta jumlahnya tidak besar. Selain proses peradangan, leukosit dalam sedimen urine juga bertambah banyak oleh tumor, orulitiasis, dsb.
4) Eritrosit. Addis count 130000 eritrosit per 24 jam mungkin tidak berarti abnormal. Pada pemeriksaan biasa waspadalah jika terdapat lebih dari 1 eritrosit per LPB. Dalam menafsirkan hasil pemeriksaan timbanglah kemungkinan eritrosit datang dari vagina. Radang, trauma, diatesis hemoragik, dsb, adalah keadaan-keadaan yang menyebabkan adanya eritrosit dalam urine. Dari bentuk eritrosit tidak dapat diketaui dari mana eritrosit itu berasal prerenal, renal atau posterenal.
5) Silinder. Tempat pembentukan ialah tubuli ginjal. Dengan addis count didapat sejumlah sampai 2000 silinder hialin per 24 jam pada orang normal. Pada pemeriksaan biasa adanya belaka mungkin sudah menunjukan ke satu hal yang tidak normal. Silinder lilin didapat pada keadaan yang lebih berat seperti nepritis lanjut dan pada amyloidosis. Jika sedimen mengandung eritrosit, leukosit, dll.., unsur-unsur itu dapat melekat pada permukaan silinder dan menyusun silinder eritrosit, dsb.
6) Benang lendir. Didapat pada iritasi permukaan selaput lendir tractus urogenitalis bagian distal.
7) Silindroid. Tidak mempunyai arti banyak, mungkin sekali silindroid berarti adanya radang yang ringan.
8) Spermatozoa. Mungkin didapat baik dalam urine pria maupun wanita dan tidak mempunyai arti dalam klinik.
9) Potongan jaringan. Kalau didapat berarti salah satu hal yang serius dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
10) Bakteri. Bakteri yang didapat di samping kelainan sedimen lain, khusus bersama dengan banyak leukosit, menunjukkan kepada sesuatu infeksi dan dapat diperiksa lebih lanjut dengan memulas sedimen degan gram atau dengan biakan urine untuk identifikasi.
2. Unsur anorganik :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar